SERAYUNEWS– Kabupaten Purbalingga mencatat surplus beras pada tahun 2024. Oleg karena itu Pemkab Purbalingga siap mendukung gerakan swasembada pangan nasional.
Wabup Purbalingga Dimas Prasetyahani mengatakan total produksi gabah kering giling sebesar 137.203 ton atau setara 78.899 ton beras. Dengan kebutuhan konsumsi 69.223 ton, surplus yang tercatat mencapai 9.679 ton, pihaknya berkomitmen penuh dalam mendukung program swasembada pangan yang menjadi prioritas nasional.
“Arahan langsung dari Bapak Presiden Prabowo Subianto sangat jelas, beliau ingin memperkuat sektor pertanian. Saya meyakini sektor pertanian ini adalah sektor utama yang menunjang program unggulan beliau, yakni makan bergizi gratis. Nantinya, ini dapat bersinergi dengan para petani dan pengusaha lokal, sehingga bahan baku yang digunakan berasal dari hasil pertanian dan perkebunan lokal Purbalingga,” kata Wabup Dimas dalam Rapat Koordinasi Program Swasembada Pangan yang digelar di Pendopo Dipokusumo, Selasa (25/2/25).
Meski demikian, tantangan besar masih dihadapi, terutama dalam meningkatkan indeks pertanaman padi dari 1,8 menjadi 2,2 kali dalam setahun. Luas sawah kita saat ini hanya 17.605 hektare, sedangkan target luas tanam padi tahun 2025 mencapai 38.987 hektare. “Artinya, kita harus mengupayakan peningkatan indeks pertanaman,” jelas Dimas.
Ia juga mengungkapkan bahwa keterlibatan berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri, dalam sektor pertanian menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan hasil pertanian. “Saya sempat berbincang dengan Pak Sudaryono, Wakil Menteri Pertanian sekaligus Komisaris Bulog, dan beliau memastikan bahwa Bulog siap dengan anggaran untuk memborong hasil pertanian dari Purbalingga,” tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian Purbalingga, Revon Haprindiat, menambahkan bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk mendukung peningkatan indeks pertanaman.
“Di pertengahan tahun 2024, kita mendapat berbagai bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi, termasuk 56 unit pompa irigasi dan 26 unit irigasi perpipaan. Kami melakukan irigasi perpompaan di Kecamatan Kemangkon yang sebelumnya hanya bisa panen sekali setahun. Dengan sistem ini, sawah di sana kini bisa teraliri air sepanjang tahun,” jelas Revon.