Banjarnegara, serayunews.com
Melihat adanya potensi tersebut, maka PVMBG meminta masyarakat tidak mendekat pada komplek kawah dengan radius tertentu.
Hal ini sebagai tindakan pencegahan jika terjadinya semburan lumpur, khususnya Kawah Timbang.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA), Dieng Aziz Yuliawan mengatakan, potensi erupsi bisa saja terjadi karena adanya aktivitas kawah. Untuk itu, PVMBG memberikan rekomendari agar masyarakat tidak mendekat pada kawah yang ada di dataran tinggi tersebut.
“Khusus untuk Kawah Slieri, masyarakat maupun wisatawan sebaiknya tidak mendekat dengan radius 1 kilometer. Kawah ini berada di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur Banjarnegara,” katanya.
Baca juga: [insert page=’pengamat-gunung-api-dieng-banjarnegara-pastikan-ada-peningkatan-gas-co2-di-kawah-timbang’ display=’link’ inline]
Meski begitu, untuk sejumlah objek wisata lain masih relatif aman. Hanya saja wisatawan tetap waspada dan mematuhi jarak aman, saat mengunjungi kawah.
“Tingkat aktivitas dapat kami evaluasi kembali, jika terdapat perubahan aktivitas secara visual dan instrumental yang signifikan,” katanya.
Sejak kenaikan level dari normal menjadi waspada, Gunung Api Dieng terus mengalami peningkatan aktivitas. Bahkan, dari alat pengukur mendeteksi terjadi peningkatan gas CO2 di Kawah Timbang.
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara, Tursiman mengatakan, adanya peningkatan status menjadi waspada tidak berimbas pada kunjungan wisata.
“Masih aman untuk wisatawan kunjungi, terjadi gejolak itu di kawah, itu pun dengan jarak tertentu. Banyak objek wisata yang bisa wisatawan kunjungi. Kami akan tetap melakukan koordinasi dengan PGA, apa pun hasil rekomendari dari PVMBG akan kami patuhi, karena ini demi keselamatan bersama,” katanya.