SERAYUNEWS – Pemkab Purbalingga, bakal memberikan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan kepada para relawan bencana. Progra ini, bentuk perhatian kepada garda terdepan setiap ada insiden kebencanaan.
“Selama ini para relawan sudah berjasa dan selalu di garda terdepan, khususnya bila terjadi kegawatdaruratan bencana di Purbalingga,” kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, Rabu (31/5/2023).
Tiwi menjelaskan, bantuan pemerintah kepada para relawan meliputi pemberian fasilitas pelatihan penanggulangan bencana, seragam, serta fasilitas BPJS Ketenagakerjaan.
“Saya berharap teman-teman relawan ini bisa tetap kompak, solid di bawah naungan BPBD seiring sejalan saeyeg saekoproyo,” katanya.
Bupati Tiwi menjelaskan, Kabupaten Purbalingga termasuk daerah rawan bencana. Secara geografis, Purbalingga memiliki Gunung Slamet serta banyak aliran sungai. Sehingga rawan bencana erupsi gunung, tanah longsor, banjir, kekeringan dan kebakaran.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, Priyo Satmoko menyampaikan, saat ini di Purbalingga ada 29 komunitas yang aktif. Selain PMI, Baznas, Pramuka, dan Tagana, juga ada Karang Taruna, dan Forum Pengurangan Risiko Bencana.
Selain itu juga ada RAPI, ORARI, Senkom, SAR Purbalingga, PRC, SAR Perwira Bangsa, SAR MTA, MDMC, LazizMU, LazizNU, BFLS, Komunitas Tionghoa, RPP, IEA, RIF, My Trip My Adventure, BAPENA PPNI, PSC 119, SEMUT, Banser, Garedha Pala, Yayasan Nurul Hikmah Nuswantoro, LIDI PB dan lainnya.
“Dari 29 organisasi relawan tersebut, ada 21 organisasi jumlah anggota 583 orang, anggota aktif sebanyak 485 orang, lainnya masih proses menuju ke aktif,” katanya.
Menurutnya, sesuai data dari Indeks Risiko Bencana Indonesia, Purbalingga masuk dalam tingkat kerawanan bencana kategori sedang.
“Tahun ini tercatat sudah ada 33 kejadian, di antaranya tanah longsor 19 kali, angin atau cuaca ekstrem 11 kali, banjir 3 kali,” katanya.