SERAYUNEWS – Sahur adalah salah satu sunnah dalam ibadah puasa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Selain memberikan energi untuk menjalani puasa, sahur juga membawa keberkahan bagi umat Islam.
Namun, banyak orang yang merasa mengantuk setelah sahur dan memilih untuk langsung tidur kembali. Kebiasaan ini tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan, tetapi juga memiliki konsekuensi dari sisi agama.
Artikel ini akan membahas dampak negatif tidur setelah sahur serta cara menghindarinya dari perspektif kesehatan dan ajaran Islam.
“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir. Lalu Dia berkata: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya’.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika seseorang langsung tidur setelah sahur, ia bisa kehilangan kesempatan berdoa pada waktu yang sangat berharga ini.
Padahal, shalat Subuh memiliki banyak keutamaan, seperti perlindungan dari Allah sepanjang hari. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang melaksanakan shalat Subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah.” (HR. Muslim)
Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Majmu’ menyebutkan bahwa tidur setelah Subuh adalah makruh karena waktu tersebut merupakan waktu yang penuh keberkahan.
Tidur setelah sahur memiliki dampak negatif baik dari segi kesehatan maupun agama. Dari sisi kesehatan, dapat menyebabkan gangguan pencernaan, obesitas, hingga risiko stroke.
Sementara dari sisi agama, kebiasaan ini bisa menghilangkan keberkahan waktu Subuh, melewatkan kesempatan berdoa di waktu mustajab, serta menjadikan seseorang lalai dalam ibadah.
Sebagai umat Muslim, sebaiknya kita mengikuti sunnah Rasulullah SAW dengan tetap terjaga setelah sahur untuk beribadah dan beraktivitas ringan sebelum beristirahat kembali di siang hari.
Dengan demikian, tubuh tetap sehat dan ibadah puasa bisa dilakukan dengan optimal.***