Purbalingga, serayunews.com
Direktur PT Ummuhani Reksa Husada, Budi Prasetyo, SE menyampaikan, RS Ummu Hani terus berupaya melakukan terobosan. Dalam menunjang pencapaian visi RSIA Ummu Hani menjadi rumah sakit ibu dan anak terkemuka di Jawa Tengah, pada tahun 2023. Oleh karena itu, pihaknya tidak ingin hanya memiliki pelayanan yang standar. Namun harus melengkapinya dengan layanan lain yang memiliki diferensiasi dari rumah sakit lain.
“Oleh karenanya saat ini di RSIA Ummu Hani membuka Klinik Estetika dan kewanitaan, Klinik Vaksinasi Internasional, dan Klinik Fertilitas Indonesia yang merupakan Klinik Fertilitas Indonesia pertama dan satu-satunya di Purbalingga. Dengan izin dan perkenan Allah, RSIA Ummu Hani siap membantu para pejuang buah hati untuk menghadirkan buah hati tercinta” katanya, Kamis (14/10/2021).
Head Of Klinik Fertilitas Indonesia, Kemal menyampaikan, sesuai dengan visi misi, bahwa pihaknya ingin membantu lebih banyak pasutri untuk mewujudkan mimpi memiliki buah hati. Karenanya, hari ini Klinik Fertilitas Indonesia secara resmi hadir di RSIA Ummu Hani Purbalingga.
Klinisi dari Klinik Fertilitas Indonesia RSIA Ummu Hani, dr. Agus Puji Mei Arso, Sp.OG k menjelaskan, salah satu dari program kehamilan adalah Inseminasi buatan. Inseminasi buatan atau Intrauterine Insemination (IUI) merupakan program kehamilan dengan metode mendekatkan sperma.
“Dengan sel telur secara natural di dalam rahim. Tujuannya yakni meningkatkan jumlah sperma yang berhasil sampai di tuba falopi. Dengan begitu, metode ini diharapkan mampu meningkatkan kesempatan sel telur untuk dibuahi sperma,” jelasnya.
Dia menambahkan, syarat mengikuti program inseminasi adalah pasangan yang sah, usia kurang dari 40 tahun, analisa sperma sebelum washing sperm > 10 juta dengan motilitas A dan B > 20%.
Hal itu diperkuat dengan penjelasan dari dr. Ardian Rahmansyah, Sp.OG sebagai salah satu klinisi di Klinik Fertilitas Indonesia RSIA Ummu Hani Purbalingga. Dia memberikan tips sukses mengikuti program inseminasi buatan adalah menerapkan gaya hidup sehat, stop asap rokok, stop minuman beralkohol.
Acara peresmian dilakukan dengan mengikuti prosedur kesehatan yang ketat dan dihadiri tamu undangan secara terbatas. Hadir pada acara tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga yang diwakili oleh Kabid. Yankes dr. Teguh Wibowo.
Dokter Teguh menyampaikan bahwa sesuai data WHO, pasangan di Indonesia yang mengalami infertilitas mencapai 14%. Dengan demikian, maka kehadiran Klinik Fertilitas di RSIA Ummu Hani menjadi penting dan sangat diharapkan kehadirannya.
“Disebut infertilitas bila pasangan yang menikah dan berhubungan suami istri tanpa kontrasepsi selama 1 tahun dengan frekuensi hubungan suami istri antara 2-3 kali seminggu tetapi tidak juga mendapatkan kehamilan,” kata dia.