SERAYUNEWS – Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Benny Mamoto menyaksikan langsung proses rekonstruksi tahanan tewas di Banyumas, Kamis (20/7/2023).
“Hari ini, saya menyaksikan langsung rekonstruksi, patut kami apresiasi bapak Kapolresta Banyumas yang menyelenggarakan rekontruksi secara transparan,” ujar Benny.
Rekonstruksi tahanan tewas berinisial OK (26) itu, mengundang langsung orangtua korban, LBH, LPSK, serta dari Kejari yang nantinya akan menangani kasus tersebut.
Baca juga: 4 Oknum Polisi Sudah Jadi Tersangka Tewasnya Tahanan di Banyumas, Pihak Keluarga Ok Belum Puas
“Transparansi ini menjadi penting, untuk menetralisir jangan sampai ada isu-isu yang tidak ada dasarnya,” ujar Benny.
Diakui Benny, rekontruksi hari ini belum melibatkan pihak-pihak secara lengkap. Karena ada beberapa orang yang sedang di periksa Satgas bentukan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi.
“Setidaknya, rekontruksi sore ini itu sudah memberikan gambaran, apa yang sebenarnya terjadi selama di dalam tahanan,” kata dia.
Pihak-pihak yang terlibat, saat ini sudah menjalani pemeriksaan. Bahkan, sudah ada oknum anggota yang jadi tersangka baik secara pidana maupun etik disiplin.
“Setelah selesai dari sini, Kompolnas akan ke Polda Jawa Tengah untuk mendengarkan paparan hasil penyelidikan,” ujarnya.
Kompolnas bakal memberikan rekomendasi kepada Polda Jawa Tengah maupun Polresta Banyumas, agar transparan dalam mengusut kasus tersebut.
“Transparansi ini akan menghilangkan buruk sangka, kecurigaan dan sebagainya. Oleh sebab itu di sini hari hadir perwakilan Kejari, LPSK, LBH Jogja dan orangtua almarhum. Nanti kami di Polda Jateng, akan menerima paparan berikut hasil autopsinya,” kata dia.
Hingga saat ini, Polisi sudah menetapkan 10 orang tahanan sebagai tersangka yang di duga menyiksa OK. Kemudian, ada juga empat orang tersangka dari pihak kepolisian.
“Tentunya nanti akan berkembang, sementara jumlahnya itu,” katanya.
Direktur LBH Jogjakarta, Julian Duwi Prasetia menjelaskan, dari hasil rekontruksi itu terlihat beberapa peristiwa ketika OK di bawa ke tahanan Polresta Banyumas.
“Ada beberapa peristiwa pemukulan, di bawa dalam keadaan di gotong, artinya sudah tidak ada tenaga. Kami kaget melihat luka pada almarhum, sehingga timbul pertanyaan penyebab luka saudara OK sebelum di tahan itu bagaimana?” ujarnya.