SERAYUNEWS – Benar kata kritikus sastra Jacques Rancière, bahwa politik adalah cara ‘ membingkai ‘ dunia.
Gibran melakukan hal sama, ia ingin membingkai dunia melalui satir.
Tepatnya, Gibran mencoba menggunakan jenis ‘Satire Menippean,’ jenis sindiran intelektual yang mengolok-olok dan mengkritik sikap mental lawan politiknya
‘Samsul’ dipakai untuk membingkai kesalahan ucapnya asam folat menjadi asam sulfat (samsul) adalah hal kecil dan tidak usah didramatisir.
Sarung dia pergunakan untuk menyindir saingannya Cak Imin yang menggunakan diksi slepet dengan menggunakan sarung.
Gibran ingin membingkai sarung bukan hanya milik Cak Imin atau Gus Imin. Karena Gibran bermain futsal bersama Gus se- Jawa.
Kejadian inu terjadi di di Tuparev Futsal Cirebon Sabtu (6/1/2024).
Gibran memakai kaos warna biru bernomor punggung 2 dan bertuliskan nama ‘Samsul’, ada pemain lainnya yang mengenakan nama punggung El-Sulfat.
Selesai pertandingan, Gibran menggelar dialog. Ia meminta para Gus untuk mengawal program-program Prabowo-Gibran seperti Dana Abadi Pesantren, transformasi pondok-pondok, transformasi pesantren 5.0.
Saya ingin yang muda mengambil peran dengan kerja keras. Gus-gus semua yang hadir di sini melek teknologi, itu menjadi modal utama,” kata Gibran.
Sindiran politik memang bertujuan untuk menghibur dan membuat bingung lawan politiknya.
Lihat saja, sebelum pertandingan dimulai, mereka meneriaki kedatangan Gibran.
“Gibran.. Gibran.. Gibran.. Samsul.. Samsul.. Samsul” teriak mereka.*** (O Gozali)