SERAYUNEWS– 207 jemaah haji Kabupaten Purbalingga yang usai melaksanakan ibadah di tanah suci, tiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Kamis (27/6/2024) dini hari. Mereka dijemput Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) dan diantar untuk pulang ke Purbalingga. Namun satu jemaah haji terpaksa ditunda kepulangannya, karena sedang mendapatkan perawatan kesehatan di Arab Saydi karena sakit.
“Jemaah haji Purbalingga yang tergabung di kloter 16 terbang dari Medinah pada Rabu (26/6/2024) pukul 08.30 WIB. Mereka tiba di Bandara Adi Sumarmo Solo Kamis (27/6/2024) pukul 01.56 WIB. Langsung transit ke Donohudan sebelum pulang ke Purbalingga,” kata Humas Kantor Kementerian Agama (Kemenang) Purbalingga Sri Lestari.
Bupati Tiwi saat menjemput di Donohudan menyampaikan pihaknya merasa bersyukur karena mulai dari proses pemberangkatan hingga pemulangan jemaah haji berjalan baik lancar tanpa halangan. “Walaupun ada jemaah kami yang karena kondisi satu dan lain hal harus ditinggal di tanah suci,” kata Bupati Tiwi yang hadir didampingi Sekda Herni Sulasti.
Bupati Tiwi mengucapkan terima kasih kepada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo termasuk para pendamping haji yang telah memberikan fasilitasi. Sehingga pelaksanaan ibadah haji kali ini bisa berjalan dengan lancar.
“Terkait jemaah kami yang karena kondisi satu dan lain hal harus ditinggal di tanah suci. Kami titip kepada PPIH untuk didampingi agar kepulangannya nanti bisa berjalan dengan lancar,” katanya.
Bupati Tiwi juga mengapresiasi atas adanya skema Murur yang diterapkan oleh pihak PPIH. Skema murur ini, bertujuan menjaga keselamatan jiwa jemaah haji khususnya lansia atas potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah.
Melalui skema murur ini, mabit (bermalam) dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah. Jemaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.
“Murur yang dilakukan oleh beberapa jemaah yang fisiknya tidak memungkinkan tentunya ini menjadi suatu kemudahan agar bisa mengikuti seluruh rangkaian rukun haji dengan baik,” katanya.
Kabid Penerimaan dan Pemberangkatan PPIH Embarkasi Solo, Bashori Alwi menyampaikan sesampainya di Purbalingga nanti para jemaah akan kembali menjalani kehidupan seperti biasa.
“Sepulangnya nanti gelar haji hajjah yang melekat semoga dengan gelar itu bisa menjadi teladan masyarakat di sekitar kita dan meningkatkan amal ibadah kita,” katanya.
Jemaah haji Kabupaten Purbalingga dari Kloter-16 semula berjumlah 209 orang saat diberangkatkan ke tanah suci. Pada perjalanannya 1 orang meninggal di tanah suci. Selain itu juga ada 1 orang jamaah tanazul/ ditunda kepulangannya karena dalam perawatan kesehatan. Sehingga jemaah haji yang pulang sebanyak 207 orang.