Purbalingga, serayunews.com
Harga minyak merangkak naik, sejak dua pekan ini. Sampai saat ini, harga sudah menyentuh angka Rp17 ribu. Padahal harga eceran tertinggi hanya Rp14 ribu.
Menyikapi kondisi tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purbalingga bersama Bulog, melakukan operasi pasar di Pasar Segamas, Kamis (23/02/2023).
“Operasi pasar dengan harapan, bisa menekan kenaikan harga,” kata Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Purbalingga, Wasis Pambudi, Kamis (23/2/2023) siang.
Baca juga: [insert page=’berpotensi-dioplos-pembelian-beras-operasi-pasar-di-purbalingga-dibatasi-dan-diawasi’ display=’link’ inline]
Pada operasi pasar tersebut, didistribusikan Minyakita. Ada 240 karton atau sejumlah 2.880 liter minyak kepada 35 pedagang yang masing-masing mendapatkan 7 karton.
“Ini merupakan DMO atau Domestik Market Obligation. Produsen wajib memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, khusus di Jateng sudah 116,4 ton minyak. Nah hari ini di Purbalingga sudah mulai mendapat kiriman,” katanya.
Sasaran penerima adalah para pedagang. Mereka tidak boleh menjual di atas HET. Selain itu, pejualan kepada pemakai langsung, bukan lagi kepada pengecer.
“Ini merupakan upaya memutus mata rantai penjualan yang bisa menjadi penyebab naiknya harga. Selain itu, pembeli juga maksimal hanya beli 2 Kg,” katanya.
Wasis menambahkan, untuk sementara baru di Pasar Segamas, sebagai pasar induk di Purbalingga. Namun tidak menutup kemungkinan, lain waktu giliran pasar lain yang akan menjadi pusat operasi pasar.