SERAYUNEWS– Sebanyak 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tercatat akan menerima bantuan dari pemerintah hingga akhir Tahun 2023 ini. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) berencana menyalurkan bantuan pangan beras untuk periode Oktober-Desember 2023.
Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Epi Sulandari dalam keterangannya memberikan penjelasan. Dia menyebutkan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan untuk kebutuhan bantuan pangan tahap kedua. “Di mana nantinya akan disalurkan pada Oktober, November, Desember,” ujarnya Jumat (28/8/2023).
Lebih lanjut Epi Sulandari menjelaskan, persiapan awal yakni menyebar stok beras Bulog ke berbagai gudang yang ada di daerah. Kemudian, melakukan pencetakan kemasan khusus 10 kilogram untuk bantuan pangan ini. Pencetakan kemasan targetnya selesai pada September 2023.
Harapannya, usai melakukan pencetakan kemasan, targetnya September sudah tersedia di masing-masing gudang. Sehingga pihaknya bisa langsung melaksanakan Oktober. Bantuan pangan beras 10 kilogram bagi 21,353 juta keluarga berpendapatan rendah ini sebelumnya telah tersalurkan pada periode Maret-Mei 2023.
Namun pemerintah kembali melanjutkannya untuk periode Oktober-Desember 2023 untuk menjaga daya beli masyarakat dan menstabilkan harga beras di pasaran. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperpanjang penyaluran bantuan pangan beras sesuai hasil keputusan rapat terbatas tentang Peningkatan Produksi dan Hilirisasi Produk Pangan pada Juli 2023.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan untuk melanjutkan program penyaluran bantuan pangan beras berdasarkan usulan Bapanas. Penyaluran bantuan ini merupakan lanjutan dari program penyaluran bantuan pangan kepada 21,353 juta KPM dengan total beras mencapai 640.000 ton pada Maret, April dan Juni 2023.
Arief menyebut, penyaluran bantuan ini bakal memberikan dampak positif terhadap penguatan daya beli masyarakat dan pengendalian inflasi. Pemerintah mewaspadai potensi kenaikan permintaan bahan pangan pada periode Natal dan Tahun Baru. Harus ada antisipasi kenaikan tersebut agar tidak berdampak pada lonjakan harga pangan.
Tidak hanya itu, bantuan ini akan terus memacu Perum Bulog untuk terus melakukan penyerapan beras guna menambah stok melalui pengadaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Meski demikian, dia menegaskan prioritas pengadaan beras berasal dari produksi dalam negeri.
Presiden Jokowi juga memerintahkan akhir 2023 nanti kita masih memiliki stok sekitar 1,2 juta ton untuk dibawa (carry over) ke tahun 2024. Sehingga, kita bisa lebih baik dalam melakukan langkah-langkah antisipasi stabilisasi pasokan dan harga pangan, untuk itu perencanaannya telah kami siapkan dengan baik.