SERAYUNEWS – Tak kurang dari 700 karateka se-Jawa Tengah kumpul di GOR Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Mereka bertarung pada kejuaran Provinsi Jawa Tengah piala Kadisporabudpar, yang dilaksanakan Sabtu – Minggu (7-8/12/2024). Ada 103 nomor yang dipertandingkan, mulai dari usia dini hingga best of the best.
Kabid Hukum dan Disiplin Forki Jateng, Kompol Willy Budianto, menyampaikan bahwa even kejuaraan Kadisporabudpar Jawa Tengah memiliki manfaat yang sangat luar biasa, bagi keluarga karate Jateng. Apalagi pada kesempatan ini hampir setiap daerah mengirimkan jagoannya.
“Ini bukan semata mata untuk mengadu prestasi dan evaluasi hasil latihan di Dojo, namun juga sebagai ajang untuk menggali talenta karateka berbakat. Sebab, atlet-atlet karate bisa ambil bagian dan sebagai orang karate, saya sangat berterima kasih, karena Piala Kadisporapar bisa digelar,” katanya.
Event karate seperti ini, bagi pelatih bisa menjadi ajang belajar dan tukar pengalaman sesama tentang perkembangan teknik. Menurutnya teknik permainan di cabang olahraga apapun selalu berkembang, makanya wajib sebagai seorang pelatih untuk terus dan terus mencari ilmu mengenai perkembangan teknik karate ini.
“Sumber ilmu sekarang sudah banyak sekali, baik melalui para senior maupun lewat media online yang sudah begitu merasuk di lingkungan kita. Saya ingatkan bahwa ketika teknik berkembang mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, maka peraturan pertandingan pun berkembang,” katanya.
Ditambahkan Forki Jateng menyambut baik Instansi Kedinasan Jawa Tengah yang telah memberi sarana dan arena untuk semua elemen karate, mulai dari atlet, pelatih dan juga wasit dan juri untuk belajar dan memperkaya ilmu perkaratean. “Saya tegaskan, kejuaraan ini memiliki peran sangat besar dalam proses pembinaan olahraga karate,” ujarnya.
Sementara wakil bidang pembinaan dan prestasi Forki Jateng, Gautama Subagyo menuturkan pihaknya mulai tahun 2024 fokus pada pengembangan prestasi agar mampu menyumbang bibit atlet untuk Timnas Indonesia. Menurutnya untuk bisa meraih prestasi tinggi harus ada kerjasama di semua sektor baik atlet, pelatih, pengurus dan bidangnya, bahkan hingga wasit.
“Semua itu harus ada kerjasama, bahu-membahu di semua bidang, tidak ada yang paling hebat yang ada adalah menyatukan visi, dan ini awal kami simulasikan dalam kejuaraan tingkat Jateng piala Kadisporabudpar, kepada para karateka, jaga sportivitas demi terciptanya pertandingan yang berkualitas,” katanya.