Sejumlah aktivis Yayasan Alumni Pelajar Cilacap Barat (Yapaciba) menilai bahwa pemekaran Kabupaten Cilacap adalah hal yang mendesar. Hal itu terungkap dalam pertemuan aktivis Yapaciba di Depok, Minggu (26/9/2021).
Depok, Serayunews.com
Ketua Yapaciba, Bambang Soeharto menyatakan pemekaran Kabupaten Cilacap adalah satu langkah strategis menghadapi laju pembangunan infrastruktur jalan tol yang akan melewati Cilacap bagian barat. Selain itu langkah ini juga bisa mendorong percepatan pembangunan di Cilacap bagian barat.
“Potensi Cilacap barat begitu besar. Hanya saja fasilitas-fasilitas umum hanya level kecamatan. Hal ini sangat menghambat percepatan pembangunan. Kita kalah sama kecamatan tetangga seperti Banjar dan Pangandaran,” ujar Bambang.
Dalam pertemuan itu, hadir juga anggota DPD RI dari Jawa Tengah yang kebetulan berasal dari Cilacap, Abdul Kholiq. Dia menyampaikan bahwa percepatan pembangunan melalu kebijakan pemekaran Kabupaten Cilacap dan pemekaran Provinsi Jawa Tengah (menjadi Jawa Selatan) juga sepertinya tidak bisa ditawar lagi.
“Hanya saja saat ini kan terkendala oleh kebijakan moratorium pemekaran daerah yang dikeluarkan oleh pemerintahan Jokowi,” ujarnya.
Sementara itu Rahman Toha, Ketua Umum KAKAMMI, yang juga dari Majenang, Cilacap menyampaikan dukungannya atas keinginan pemekaran Kabupaten Cilacap. Dia mengatakan, langkah pemekaran adalah sebuah solusi kebijakan bagi percepatan pembangunan Cilacap barat. Hanya saja saat ini perlu dievaluasi sejauh mana kebijakan ini sudah dieksekusi.
“Ini adalah kebijakan napas panjang yang harus diikhtiari secara konsisten,” ujarnya.
Diketahui, Yapaciba adalah sebuah perkumpulan/komunitas warga yang berasal dari Cilacap yang saat ini tinggal di Cilacap maupun di luar Cilacap. Yapaciba menjadi perkumpulan bersama untuk mendorong pembangunan dan kemajuan daerah Cilacap, khususnya Cilacap Barat.