SERAYUNEWS – Selain mengajak ziarah, pelaku pencabulan UA (37) warga Karangsalam Kidul Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas ini, sempat meyakinkan para korbannya bisa menghilangkan aura negatif. Selain itu, UA sempat mengaku sebagai Gus dan ahli spiritual.
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu melalui Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan mengungkapkan, dari hasil penyelidikan lebih lanjut, pelaku sempat berusaha meyakinkan korbannya bisa menghilangkan aura negatif.
“Pelaku juga menjanjikan bisa mengobati atau mengubah aura negatif dari korban,” kata dia.
Atas hal tersebut, keenam korbannya yang merupakan santriwati di salah satu ponpes di Rawalo, Kabupaten Banyumas. Dengan latar belakang itu, para korban percaya dan mengikuti rayuan bejat pelaku.
Dari total enam santriwati tesebut, dua santriwati di setubuhi oleh pelaku, empat santri lainnya jadi korban pencabulan. Meski terungkap enam korbannya, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Ini masih kita dalami keterangannya. Tidak menutup kemungkinan ada korban lain,” ujarnya.
Dalam aksinya untuk meyakinkan korbannya, pelaku juga mengaku sebagai Gus dan paranormal yang bisa membuat aura negatif.
“Berhasil mengelabui satu korban, kemudian pelaku mengulangi perbuatan ke santri lainnya dengan modus yang sama,” katanya.
Sebelumnya, Sat Reskrim Polresta Banyumas berhasil mengamankan seorang pria berinisial UA (37) yang di laporkan telah mencabuli enam remaja perempuan di bawah umur. Rata-rata usia korbannya, 16 tahun dan 17 tahun.
Pihak Sat Reskrim mengamankan UA, setelah adanya dua laporan pada tanggal 20 November 2023 lalu dengan korban NL (17) warga Kebumen dan DN (17) warga Purbalingga.