Purwokerto, serayunews.com
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, tingginya angka kematian tersebut membuatnya harus membatasi lebih ketat lagi aktivitas masyarakat di Banyumas. Penyekatan jalan-jalan juga diperbanyak dan diperlebar ke berbagai titik.
“Mari bersama-sama dengan penuh kesadaran untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, kalau tidak mempunyai keperluan yang sangat mendesak, sebaiknya di rumah saja, toh ini hanya sementara demi kebaikan bersama,” kata Bupati, Minggu (11/7).
Lebih lanjut Husein memaparkan, kenaikan angka kematian akibat Covid-19 sangat terasa memasuki bulan Juli ini, setiap hari angka kematian di atas 15 orang. Ia mencontohkan untuk tanggal 1 Juli ada 16 kasus kematian, kemudian 2 Juli terdapat 17 kasus kematian, 3 Juli 17 kematian dan 4 – 5 juli, masing-masing 18 kasus kematian.
“Tanggal 6 Juli melonjak lagi, ada 21 kasus kematian dan 7 Juli ada 26 orang yang meninggal dunia, 8 Juli 21 orang, 9 Juli 25 orang dan tanggal 10 Juli kemarin paling tinggi, ada 33 kasus kematian akibat Covid-19,” terangnya.
Melihat peningkatan angka kematian tersebut, Husein meminta agar warga Banyumas mematuhi aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang sekarang ini diterapkan pemerintah. Banyaknya keluhan terkait penyekatan jalan, lanjutnya, dengan terpaksa dikesampingkan terlebih dahulu, begitupun dengan keluhan perputaran roda ekonomi yang saat ini sangat dibatasi.
“Masyarakat kita terkenal dengan budaya gotong-royong, jadi saya yakin tidak akan ada yang mati kelaparan karena PPKM darurat ini. Penyekatan-penyekatan yang dilakukan merupakan upaya untuk menyelamatkan masyarakat dari Covid-19,” tegasnya