Banjarnegara, serayunews.com
Bencana yang terjadi selama September ini, terdiri dari tanah longsor 21 kejadian, angin kencang 2 kejadian, dan kebakaran 4 kejadian. Dari jumlah tersebut, kerugian material ditaksir mencapai Rp 559 juta.
Kejadian terbesar yakni musibah kebakaran rumah yang terjadi di Desa Bedana Kecamatan Kalibening, dengan kerugian material mencapai Rp 400 juta.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Aris Sudaryanto melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Andri Sulistyo mengatakan, dari kejadian tersebut, terdapat 1 rumah mengalami rusak ringan, 5 rumah rusak sedang, 19 rusak berat, dan 17 rumah terancam.
“Untuk korban jiwa tidak ada,” katanya.
Menurutnya, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021, jumah kejadian dan kerugian akibat bencana ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Dimana pada tahun September 2021 lalu, terdapat 4 kejaidan tanah longsor dengan kerugian material Rp 67.500.000 yang terdiri dari 7 rumah rusak sedang, dan 2 rumah rusak berat.
Meski begitu, peningkatan kewaspadaan bencana tetap dilakukan sebagai tindak antisipasi, termasuk menyiagakan relawan serta membentuk desa siaga bencana di sejumlah wilayah titik rawan bencana di Banjarnegara.
Sementara itu, untuk kejadian bencana sejak Januari 2022 hingga 4 Oktober 2022 ini, terdapat 237 kejadian bencana yang terdiri dari tanah longsor 142 kejadian, banjir 9 kejaidan, angin kencang 44 kejadian, gempa 1 kejadian, dan kebakaran 41 kejadian dengan total kerugian material mencapai Rp 3,041 miliar.
“Dari kejadian tersebut menyebabkan 17 rumah rusak berat, 56 rumah rusak ringan, 155 rumah rusak sedang, dan 105 rumah terancam. Tidak hanya itu, akibat kejadian tersebut juga menyebabkan 3 orang meninggal dunia dan 5 orang mengalami luka,” katanya.