Advertisement
Advertisement
Purbalingga, serayunews.com
Hal itu mengemuka dalam kegiatan Rempug Kreasi bersama kelompok rentan, di Pendopo Dipokusumo, Kamis pagi (14/4/2022).
Kepala Bapelitbangda Purbalingga, Suroto menyampaikan, kelompok rentan merupakan bagian dari masyarakat dengan kekhususannya masing-masing. Mereka berhak mendapat perhatian, karena masih sangat berpotensi berkontribusi untuk bangsa dan negara.
Rempug Kreasi digelar untuk memberikan ruang kepada kelompok rentan, supaya dapat terlibat aktif dalam perencanaan pembangunan.
“Mereka memiliki kerentanan fisik, kerentanan sosial, kerentanan ekonomi dan kerentanan lingkungan. Tapi usulan dan aspirasi mereka, tetap perlu kita tampung,” kata Suroto.
Kelompok rentan di Purbalingga, memiliki beragam permasalahan. Contohnya masih adanya kasus kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi dan balita, angka prevalent stunting, juga permasalahan talasemia, jantung bawaan dan penderita HIV/AIDS.
“Dari catatan, penderita talasemia tahun 2021 sebanyak 96 jiwa dan terlayani baru 73 jiwa, jantung bawaan tercatat 95 jiwa dan dirawat 83 jiwa, penderita HIV/AIDS tahun 2021 ada 576 jiwa dan Januari 2022 meningkat menjadi 633 jiwa,” katanya.
Sementara di bidang pendidikan, ada 2.287 anak tidak sekolah dan masih adanya kasus pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak. Tahun 2021 tercatat 45 kasus, sampai Maret 2022 sudah terjadi 15 kasus.
Diungkapkan, untuk penyandang disabilitas di Kabupaten Purbalingga terdapat 9.581 jiwa, terdiri disabilitas fisik 6.115, disabilitas mental 3.028 dan disabilitas fisik dan mental 824 orang. Dan jumlah pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial secara keseluruhan, ada 157.317 jiwa dan baru 88,73% yang terlayani oleh pemerintah.
“Kelompok rentan adalah bagian dari kita, oleh karenanya kita yang tidak termasuk kelompok rentan harus memiliki rasa tanggungjawab untuk mengupayakan dan menyediakan kemudahan. Misalnya bantuan layanan sarpras, agar masing-masing dapat terpenuhi kebutuhan dan mendapatkan haknya,”ujarnya.
Bupati Purbalingga yang diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Drs Agus Winarno MSi mengatakan, Pemkab Purbalingga sudah mengalokasikan kegiatan guna memfasilitasi kelompok rentan.
“Kegiatannya tersebut antara lain alokasi untuk penyediaan rantang berkah untuk lansia,” kata dia.
Pemkab juga mengalokasikan iuran BPJS yang tidak ditanggung oleh pemerintah pusat. Secara periodik, bupati mengalokasikan pembagian beras dan lele, serta makanan tambahan untuk ibu hamil, dan lain sebagainya.
“Semuanya dalam rangka memberikan peluang yang sama, agar pembangunan bisa untuk semua,”ujarnya.
Kegiatan Rembug Kreasi menghadirkan narasumber dari Forum Lintas Perempuan Kabupaten Purbalingga, Forum Thalasemia dan Jantung Bawaan Kabupaten Purbalingga, dan KPAD Kabupaten Purbalingga.