SERAYUNEWS – Samsul (asam sulfat) menjadi julukan awal setelah Gibran salah ucap asam folat.
Belimbing sayur julukan yang diperolehnya setelah dia tidak mau tampil di acara debat diluar agenda KPU.
Kedua julukan tersebut diperoleh dari buzzer Indonesia.
Setelah acara debat Cawapres, giliran media luar negeri, Al Jazeera memberikan julukan Baby Nepo.
“Putra pemimpin Indonesia menepis sebutan Nepo Baby dalam acara debat yang meriah,” demikian tulis Al Jazeera sebagai judul berita yang ditayangkan pada Sabtu, 23 Desember 2023.
Nepo Baby atau Bayi Nepotinsme jelas mengarah pada stigma negatif. Nepotisme adalah kekuasaan atau pengaruh untuk mendukung kerabat, teman, atau rekan, terutama dengan memberi mereka pekerjaan.
Istilah ini pertama kali keluar lewat artikel berjudul Extremely Overanalyzing Hollywood’s Nepo-Baby Boom di New York Magazine (edisi 19 Desember 2022 – 1 Januari 2023)
Nate Jane sang penulis, mengurai bagaiman anak-anak aktris senior Hollywood bisa masuk sebagai bintang papan atas industri hiburan walau tanpa talenta mumpuni.
Mulai dari situ julukan Nepo Baby dipergunakan di bidang lain. Mode, televisi, komedi dan lainnya temasuk politik.
“Tanpa pengalaman politik selain dua tahun menjabat sebagai Wali Kota Solo di Jawa Tengah, Gibran dituduh mengikuti jejak ayahnya – Jokowi juga menjabat sebagai Wali Kota Solo – dan tidak memiliki bonafide dibandingkan kandidat pesaingnya,” tulis Al Jazeera.
Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menilai tuduhan “nepo baby” kepada calon wakil presiden Gibran tidak beralasan.
Dia menilai label seperti “nepo baby” atau julukan lain yang disematkan kepada Gibran, misalnya, ‘Samsul’, merupakan upaya untuk merendahkan nama Gibran.
Kalau kemudian dia ditafsirkan, dijuluki nepo baby, malah justru itu pengertian yang bertentangan 180 derajat [dengan situasi riilnya]; tetapi enggak ada masalah, Mas Gibran juga sering dijuluki macam-macam,” jelas Budiman saat ditemui wartawan Kamis, 28 Desember 2023.*** (O Gozali)