
SERAYUNEWS – Nama Bunga Reyza mendadak menjadi bahan perbincangan publik setelah kata “galgah”, yang diciptakannya secara spontan melalui sebuah video di TikTok, resmi masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi VI daring pada Oktober 2025.
Istilah tersebut kini dikenal sebagai lawan kata dari “haus” dengan makna “lega atau segar kerongkongan setelah minum”.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana kreativitas anak muda di ranah digital bisa memberikan dampak konkret terhadap perkembangan bahasa Indonesia.
Kata “galgah” pertama kali diperkenalkan oleh Bunga dalam salah satu konten videonya di TikTok.
Dalam video tersebut, ia mempertanyakan mengapa tidak ada kata khusus yang menggambarkan kondisi setelah minum, di mana seseorang tak lagi merasa haus. Dari sana, ia pun mencetuskan kata “galgah” secara spontan.
Tak disangka, istilah tersebut langsung viral dan banyak digunakan oleh para pengguna media sosial untuk menggambarkan kondisi serupa, khususnya dalam percakapan santai berbasis teks.
Viralnya kata itu membuat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa turut meninjau dan mempertimbangkan penggunaannya. Kepala Badan Bahasa Kemendikdasmen, Hafidz Muksin, menjelaskan bahwa “galgah” merupakan onomatope atau tiruan bunyi yang lahir dari kreativitas masyarakat digital, terutama di kalangan anak muda.
Walaupun sudah resmi masuk KBBI, istilah tersebut tetap dikategorikan sebagai kata nonbaku. Dalam konteks formal, kata “palum”, yang berasal dari bahasa daerah Pakpak (Sumatera Utara), tetap menjadi istilah baku untuk menyatakan kondisi tidak haus.
Perbedaan antara “galgah” dan “palum” pun terletak pada asal-usul dan konteks pemakaiannya, di mana “galgah” lahir dari budaya internet, sementara “palum” berasal dari kekayaan bahasa daerah Indonesia.
Di balik kepopuleran kata tersebut, sosok Bunga Reyza bukanlah orang asing di dunia hiburan. Ia dikenal sebagai penyanyi muda sekaligus konten kreator asal Cimahi, Jawa Barat.
Publik mungkin mengenalnya dari ajang pencarian bakat Indonesian Idol 2023, di mana ia lolos dari fase eliminasi setelah mendapatkan lima suara “Yes” dari para juri. Dalam audisi, Bunga membawakan lagu “Di Dadaku Ada Kamu” milik Vina Panduwinata yang memukau para penonton dan juri.
Ia juga sempat tampil bersama Anang Hermansyah saat diminta menduetkan lagu “Jangan Memilih Aku”, yang semakin memperkuat pesonanya di hadapan publik.
Sebelum Indonesian Idol, Bunga lebih dulu mencuri perhatian lewat ajang The Voice Ramadan 2019, di mana ia berhasil masuk 5 besar.
Meski kini dikenal sebagai penyanyi dan kreator konten, Bunga sebenarnya juga menjalani kehidupan sebagai mahasiswi jurusan Kedokteran.
Hal ini menunjukkan komitmennya dalam menyeimbangkan studi akademik dengan dunia hiburan dan kreativitas digital.
Kesuksesan “galgah” sebagai kata baru yang masuk KBBI menjadi bukti pengaruh besar media sosial dalam membentuk bahasa dan budaya modern.
Dari sekadar video singkat, Bunga Reyza berhasil menorehkan namanya dalam sejarah perkembangan kosakata bahasa Indonesia.
Fenomena ini sekaligus membuka ruang dialog lebih luas tentang bagaimana bahasa terus berkembang dan diperkaya oleh generasi muda melalui platform digital.
Tidak hanya memberikan kontribusi dalam bidang seni dan hiburan, Bunga juga menjadi contoh nyata bahwa kreativitas, jika diiringi dengan ketulusan dan konsistensi, dapat memberikan dampak nyata di masyarakat.
Demikian informasi tentang siapa Bunga Reyza pencetus kata galgah.***