SERAYUNEWS- PDAM Banjarnegara, terapkan jadwal giliran air kepada pelanggan wilayah kota selama 12 jam dalam sehari. Hal tersebut di sampaikan Direktur PDAM Banjarnegara, Bahar Ibnu kepada serayunews.com, Selasa (17/10/2023).
Menurut Ibnu, langkah tersebut karena makin berkurangnya debit air di sumber yang selama ini menjadi penyuplai untuk pelanggan wilayah kota Banjarnegara.
“90 persen pelanggan kota, sudah teraliri air dengan durasi 12 jam perhari. 10 persen lagi tetap mengalir, tapi tidak sederas lainnya karena berada di wilayah lebih tinggi,” katanya.
Sumber air yang mensuplai pelanggan kota, berasal dari mata air Gunung Pawinihan. Saat ini debit air hanya 12 liter/detik yang semula 40 liter/detik. Sementara dari Sungai Serayu, saat ini hanya 44 liter/detik yang seharusnya 50 liter/detik.
“Sumber Kaliori sudah tidak bisa, karena debit airnya tinggal 3 liter/detik. Itupun sudah di manfaatkan warga sekitar mata air. Kaliori sendiri saat musim hujan, mampu berikan 100 liter/detik,” katanya.
Selain itu, PDAM juga selama ini sudah gerak cepat dengan mengirimkan air bersih jika ada pelanggan yang membutuhkan.
Terkait keluhan meteran yang berjalan akibat keluarnya angin, kata dia, pihaknya mengimbau kepada pelanggan agar mematikan kran air saat tidak mengalir. Sehingga pada saat ada tekanan air, meteran tidak berputar.
“Memang harus ada angin dulu, karena itu bagian dari teknis tekanan air. Kran di buka pada saat jadwal mengalir. Jika tetap ada keluhan meteran akibat tekanan angin, ada langkah dan kebijakan dari PDAM supaya tidak merugikan pelanggan,” katanya.
Langkah lain, kata dia, PDAM juga sudah bersurat kepada Kementerian PUPR pada Satker Tanggap Darurat. PDAM mengajukan penambahan mobil tangki, pipa HDPE, Hidrant umum, pompa alkon dan pompa summersible.
“Kami juga sudah mengajukan surat permohonan ke Kementerian Pertahanan RI, untuk pembuatan sumur bor di daerah rawan kekurangan air bersih. Minggu ini akan ada pembahasan dengan kementerian tersebut,” katanya.
Trihar, spelanggan PDAM di Kelurahan Wangon Kecamatan Banjarnegara mengatakan, air di tempatnya belum mengalir. Tapi selalu dapat droping air, dengan mobil tanki.
“Wilayah kami elevasi lebih tinggi, jadi PDAM selalu kirim air,” katanya.