SERAYUNEWS– Putri sulung mendiang Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Qotrunnada, turut memberikan komentar mengenai sikap Cawapres Gibran Rakabuming Raka dalam Debat Pilpres, Minggu (21/1/2024).
Perempuan yang akrab dengan sapaan Alissa Wahid itu mengaku sedih membaca komentar Mantan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas di media sosial X (Twitter).
Alissa Wahid mengaku sedih dengan sikap Tsamara yang mendukung sikap Cawapres Gibran dalam Debat Pilpres 2024 keempat tersebut. Alisa Wahid menilai Tsamara tidak bisa membedakan sikap kritis dengan sikap kemlinthi dan merendahkan.
“Sedih saya baca twit ini. Masa mba @TsamaraDKI tidak bisa membedakan sikap kritis dengan sikap kemlinthi dan merendahkan?,” tulis @AlissaWahid di akun medsos X, Senin (22/1/2023). Cuitan itu pun ramai dapat komentar dari netizen.
Cuitan itu menanggapi, postingan Tsamara yang membela Cawapres Gibran. Dalam Debat Cawapres pada Minggu (21/1/2024), penampilan Gibran banyak mendapat kritik lantaran merendahkan lawan debatnya.
“Kalau anak muda keras sedikit, dinilai tidak sopan. Kalau anak muda menyerang, dianggap tidak punya etika. Tapi kalau anak muda itu yang diserang? Semua menuntut agar ia diam, menerima, dan senyum saja. Baru ia dianggap santun. Adilkah?,” tulis Staf Khusus Bidang Public Policy di Kementerian BUMN ini di akun medsos X @TsamaraDKI.
Tweet Allisa Wahid juga turut dikomentari Tsamara. Ia meminta maaf kepada Alissa karena kali ini dia tidak sependapat dengan pandangannya terhadap Gibran. “Mba Alissa yang baik, maaf aku agak beda pendapat ya soal ini,” tulis @TsamaraDKI.
Sementara warganet lain mengaku sependapat dengan Alissa Wahid. Seperti yang Nur Wardhani tuliskan, dia adalah lulusan S3 Universitas Queensland. Dia mengaku selalu diajarkan untuk selalu rendah hati oleh dosen pengajarnya.
Pemilik akun centang biru ini mengatakan, hanya orang bodoh yang sombong. “Mba @TsamaraDKI saya sekolah S3 di Australia 6 tahun selalu diajarkan Profesor saya top 1% di dunia untuk selalu humble. Hanya orang bodoh yang sombong,” tulisnya di akun @NurhastutyK.
Warganet Teguh Anantawikrama juga menyarankan Cawapres Gibran harus belajar tata krama. “Kritis boleh kemlinthi ya jangan dong. Ada azas kepatutan,” ujarnya.
“Rasanya kami dulu sering berdebat dengan Mas Tris, Bang Rizal Ramli Alm, Romi, Bang Zul, Anas, Eep, Ipang, tapi perdebatan gagasan yang keras selalu ditutup dengan menyruput kopi bersama sambil tertawa bersama dan tidak ada yang kemlinthi. Mungkin masih “anak baru” ya masih harus belajar tata krama,” tulis @TeguhTatong.