
SERAYUNEWS – Pemerintah terus berupaya membuka jalan bagi para lulusan baru untuk menapaki dunia kerja melalui Program Magang Nasional 2025. Cek skema pencairan Magang Nasional 2025.
Program ini bukan sekadar pelatihan kerja, melainkan langkah strategis pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja dan membangun sumber daya manusia yang siap bersaing di pasar tenaga kerja.
Lewat program ini, peserta akan mendapatkan pengalaman bekerja di berbagai sektor industri sekaligus memperoleh kompensasi setara dengan upah minimum provinsi (UMP) di daerah tempat mereka magang.
“Sesuai dengan UMP daerah masing-masing,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dikutip dari Sekretariat Kabinet RI pada 16 September 2025.
Peserta magang tidak hanya menerima gaji pokok, tetapi juga memperoleh fasilitas tambahan berupa jaminan sosial dan bantuan biaya hidup selama enam bulan masa penugasan.
Kebijakan ini dirancang agar peserta dapat fokus pada pengembangan diri dan mendapatkan pengalaman kerja profesional tanpa beban finansial.
Program ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan dukungan nyata kepada generasi muda yang baru lulus perguruan tinggi.
Dengan adanya kompensasi dan fasilitas tambahan tersebut, peserta tidak hanya belajar bekerja, tetapi juga berkesempatan merasakan atmosfer profesional yang sesungguhnya.
Salah satu aspek penting dari program ini adalah skema pencairan gaji yang terpusat.
Pemerintah memastikan seluruh pembayaran dilakukan secara langsung oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) melalui bank-bank Himbara, seperti BNI, BRI, Mandiri, BTN, dan BSI.
Artinya, perusahaan mitra tempat magang tidak perlu menanggung biaya upah peserta.
Mekanisme pencairan diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi.
Dalam regulasi tersebut dijelaskan bahwa pembayaran dilakukan langsung dari kas negara ke rekening pribadi peserta.
Dengan sistem terpusat ini, transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana publik dapat lebih mudah diawasi.
Selain itu, peserta juga mendapatkan kepastian bahwa kompensasi mereka akan diterima tepat waktu.
Mengacu pada Pasal 11 Permenaker 8/2025, peserta akan menerima gaji penuh selama maksimal enam bulan masa magang.
Seluruh pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sebagai bagian dari program percepatan pembangunan sumber daya manusia.
Besaran gaji yang diterima peserta mengikuti standar UMP daerah masing-masing.
Misalnya, peserta yang ditempatkan di DKI Jakarta akan memperoleh gaji yang berbeda dari mereka yang ditempatkan di Yogyakarta atau Makassar.
Skema ini memastikan keadilan dan keseimbangan sesuai dengan kondisi ekonomi tiap wilayah.
Pada tahap awal, pemerintah telah menyiapkan anggaran sekitar Rp198 miliar untuk 20 ribu peserta di batch pertama.
Target keseluruhan program mencapai 100 ribu peserta, dengan 80 ribu peserta tambahan yang dijadwalkan bergabung pada batch kedua mulai November 2025.
Agar proses pencairan berjalan lancar, peserta diwajibkan memiliki rekening aktif di salah satu bank Himbara.
Setelah lolos seleksi dan resmi terdaftar sebagai peserta magang, gaji bulanan akan ditransfer langsung ke rekening pribaditanpa melalui perusahaan tempat magang.
Prosedur ini diharapkan meminimalkan risiko keterlambatan atau potensi pemotongan dari pihak ketiga.
Dengan model pencairan langsung, peserta bisa lebih mudah mengatur keuangan pribadi selama masa magang berlangsung.
Selain itu, sistem pencairan melalui KPPN juga memungkinkan pemerintah untuk memantau efektivitas penyaluran dana secara real time.
Data pembayaran setiap peserta dapat dilacak dengan mudah melalui sistem keuangan negara.
Program Magang Nasional 2025 diharapkan mampu menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan industri.
Banyak lulusan baru yang kesulitan mendapat pekerjaan karena minim pengalaman kerja.
Program ini memberi ruang bagi mereka untuk belajar langsung di lapangan sambil tetap mendapatkan penghasilan yang layak.
Dengan skema pencairan gaji yang transparan dan terjamin, pemerintah berupaya menghapus stigma bahwa magang hanya sebatas “tenaga kerja gratis”.
Sebaliknya, magang kini menjadi sarana strategis untuk mencetak calon tenaga profesional yang siap terjun ke dunia kerja sesungguhnya.
Melalui program ini, pemerintah tidak hanya menciptakan lapangan kerja sementara, tetapi juga membangun ekosistem ketenagakerjaan yang lebih adaptif dan berkelanjutan.
Bagi Anda para lulusan baru, Magang Nasional 2025 bisa menjadi langkah awal yang menjanjikan untuk meniti karier dan memperluas jaringan profesional.***