SERAYUNEWS – Kemajuan teknologi, menjadikan kondisi saat ini seolah tak ada batas ruang dan waktu. Anak-anak sudah sangat mudah mengonsumsi beragam informasi.
Pengawasan orang tua sangat penting, agar anak tidak mudah terkontaminasi. Padahal, di tahun 2045 nanti, Indonesia akan menghadapi bonus demografi.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menekankan, tantangan bangsa ini adalah bagaimana menjaga agar nilai-nilai kebangsaan dan ideologi bangsa tetap terjaga.
Di tengah disrupsi informasi, sangat rentan generasi muda terkontaminasi budaya dan gaya hidup dari berbagai negara. Sehingga berdampak pada melemahnya rasa nasionalisme bernegara.
“Vaksin kebalnya ya itu, perlu ditanamkan nilai-nilai kebangsaan. Diantaranya melalui pemahaman empat pilar kebangsaan,” katanya, saat kunjungan kerja di Purbalingga, Minggu (21/05/2023) malam.
Selain itu, persoalan yang kerap dihadapi saat ini adalah kesenjangan sosial. Terhalang tembok tinggi antara si kaya dan si miskin. Tak kalah penting juga, untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui tingkat pendidikan.
“Kemiskinan, kebodohan, dan keadilan. Jika tiga hal itu teratasi, maka tidak mudah untuk di perpecah belah, kesatuan tetap terjaga,” ujarnya.
Bamsoet menambahkan, bonus demografi sangat jelas terlihat. Pada saatnya nanti, bonus demografi bisa jadi hal menguntungkan. Sebab, dominasi generasi muda yang produktif dan berkualitas.
“Bonus demografi, tinggal bagaimana kita persiapkan saja. Meniru keberhasilan Korsel (Korea Selatan, red) atau belajar dari kegagalan Brazil,” kata dia.