Purwokerto, serayunews.com
Sobingah (47), warga setempat mengatakan, bahwa saat kejadian dia sedang di dalam rumah dan mendengar suara gemuruh yang keras seperti guntur.
“Waktu rumah jatuh, itu suaranya keras sekali. Suaranya seperti gemuruh guntur itu,” ujar dia, Selasa (20/9/2022).
Sobingah mejelaskan, bahwa saat longsor terjadi, air Sungai Pelus sudah surut. Warga yang berada di dalam rumah sekitar tanah longsor, berlarian untuk menyelamatkan diri.
Longsor yang terjadi sekitar pukul 19.00 WIB tersebut, merenggur nyawa Susilowati (86) yang saat kejadian sedang terbaring di tempat tidurnya yang juga ikut longsor.
“Kami dengan mbah-mbah ibu Pak Sabar terbawa ke bawah (dekat sungai, red) karena longsor,” kata dia.
Sebelumnya, tanah longsor yang terjadi pada Senin (19/9/2022) sore, menyebabkan beberapa rumah terdampak. Selain satu orang meninggal, sebanyak enam Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Arcawinangun RT 04 RW 04, terpaksa direlokasi ke rumah yang dibangun oleh Pemkab Banyumas di Kecamatan Cilongok.