
SERAYUNEWS – Upaya nyata dalam mendorong kemandirian dan inovasi ekonomi desa diwujudkan melalui Program Mitra Desa KMFEB Unsoed 2025. Program ini sukses menggelar kegiatan Sosialisasi Tepung Mokav (Modified Cassava Flour) dan Workshop Pengolahan Keripik Bayam di SD Negeri 1 Desa Kutaliman pada Sabtu, 22 November 2025.
Kegiatan edukatif dan produktif ini dirancang untuk memanfaatkan potensi lokal, yaitu singkong dan bayam, menjadi produk olahan bernilai jual tinggi, sekaligus membuka peluang usaha baru bagi pemberdayaan masyarakat desa.
Kegiatan yang diikuti oleh warga Desa Kutaliman ini bertujuan sebagai katalisator perubahan pola pikir masyarakat agar tidak hanya bergantung pada hasil mentah pertanian, tetapi mampu menciptakan produk yang lebih inovatif.
Tingginya antusiasme peserta terlihat jelas dari partisipasi aktif selama sesi penjelasan maupun praktik langsung, menunjukkan kesiapan masyarakat desa untuk menyambut peluang ekonomi baru.
Melalui kegiatan Program Mitra Desa KMFEB Unsoed ini, masyarakat diarahkan untuk mengolah komoditas lokal yang melimpah menjadi produk pangan yang memiliki nilai tambah dan mampu bersaing di pasar.
Pendekatan ini sejalan dengan arah pembangunan desa yang berkelanjutan, fokus pada peningkatan nilai ekonomi berbasis sumber daya alam yang tersedia.
Narasumber ahli dalam kegiatan ini, Ibu Sri Wartini, berhasil membawakan sesi pembelajaran dengan suasana interaktif dan mudah dipahami. Sesi sosialisasi dibuka dengan pemahaman mendalam mengenai konsep dan manfaat Tepung Mokav.
Peserta diajak memahami Mokav sebagai alternatif tepung terigu yang lebih sehat dan ramah lingkungan, termasuk cara pembuatannya yang higienis dan berkelanjutan dari singkong.
Puncak kegiatan adalah Workshop Pengolahan Keripik Bayam. Masyarakat turut mempraktikkan langsung seluruh proses pembuatan keripik, mulai dari pemilihan bahan bayam segar, teknik pengolahan dan penggorengan yang tepat, hingga tips penting mengenai pengemasan produk.
Aspek pengemasan ditekankan agar produk olahan tersebut lebih menarik, memiliki umur simpan yang lebih panjang, dan siap dipasarkan secara profesional.
Keberhasilan workshop ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi masyarakat Desa Kutaliman untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan kewirausahaan.
Dengan menguasai teknik pengolahan pangan lokal yang inovatif, masyarakat mampu menciptakan produk yang bukan hanya untuk konsumsi pribadi, tetapi juga mampu meningkatkan nilai ekonomi desa serta mendorong kemandirian masyarakat desa.
Program Mitra Desa KMFEB 2025 menegaskan komitmennya untuk tidak berhenti pada satu kegiatan. Pihak penyelenggara berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan edukatif dan produktif secara berkelanjutan sebagai bagian dari dukungan terhadap pengembangan potensi desa secara menyeluruh.
Melalui sinergi antara akademisi dan masyarakat lokal, inovasi seperti Tepung Mokav dan Keripik Bayam ini diharapkan dapat menjadi pilot project yang sukses untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi berbasis kearifan lokal.***