Cilacap, serayunews.com
Fajar Floris seorang penjual sekaligus praktisi tanaman hias mengatakan, jika dilihat dari beberapa bulan terakhir, sekitar 3 sampai 6 bulan kebelakang tren masyarakat untuk membeli tanaman hias cenderung menurun. Hanya saja dari sisi bisnisnya sudah kembali normal.
“Ada penurunan, namun tidak drastis. Karena yang datang untuk membeli masih ada namun harganya sudah kembali normal. Tidak seperti di awal pandemi,” katanya kepada serayunews.com, Jumat (2/7/2021).
Ia menjelaskan, penurunan tren tanaman hias di masyarakat ini terjadi lantaran konsumen sudah berbelanja dari awal pandemi. Sehingga konsumen hanya tinggal merawat tanaman hias yang sudah ada dan hanya menambah beberapa tanaman saja untuk melengkapi koleksi.
“Kalau sekarang ini membelinya pupuk dan perlengkapan lainnya. Karena mungkin jenuh dengan tampilan pot misalnya, sehingga potnya diganti. Kalaupun membeli hanya satu atau dua saja untuk tambahan koleksi,” tuturnya.
Ia juga menyebutkan, jenis tanaman yang saat ini sedang digandrungi oleh konsumen adalah sejenis kaktus, calathea, peperomia, dan seropegia. Dengan harga variatif mulai dari Rp 200.000, tergantung pada kualitasnya. Tak seperti setahun lalu jenis tanaman aglonema atau janda bolong sangat dicari oleh konsumen. sekarang malah sudah tidak sangat jarang yang mencari.
“Namun di Cilacap sendiri memiliki pasar yang cukup unik, karena banyak perkantoran dan perusahaan yang membutuhkan tanaman untuk hiasan. Jadi kalau dihitung permintaannya cukup stabil,” ujarnya.
Baca juga Begini Bentuk Dukungan DPC Gerindra Purbalingga Untuk Warga Desa Brecek yang Sedang Lockdown