SERAYUNEWS – Apakah Anda termasuk orang yang bersemangat dalam menjalani rutinitas kerja?
Jika iya, itu memang baik. Namun, ingatlah waktu Anda tidak hanya untuk bekerja.
Anda yang selalu ambisius bekerja, pasti sudah terjebak dalam hustle culture. Apa tanda-tanda hustle culture? Simak di sini.
Beberapa tahun terakhir, istilah hustle culture semakin populer, terutama di kalangan pekerja muda dan profesional ambisius.
Hustle culture adalah pola pikir yang menganggap bahwa bekerja tanpa henti adalah satu-satunya cara untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain, seseorang gila akan kerja.
Dalam budaya ini, seseorang merasa harus selalu produktif, bahkan mengorbankan waktu istirahat dan kehidupan pribadi demi pekerjaan.
Sekilas, budaya kerja ini terlihat positif karena mencerminkan semangat tinggi dan dedikasi. Namun, jika dibiarkan, hustle culture bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.
Apakah Anda salah satu yang terjebak dalam pola ini? Berikut tanda-tandanya yang mengutip dari Mekari.
1. Selalu Merasa Bersalah saat Tidak Bekerja
Salah satu ciri utama hustle culture adalah munculnya rasa bersalah saat tidak melakukan pekerjaan.
Jika merasa tidak nyaman saat beristirahat, bahkan ketika tubuh sudah lelah, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda terlalu terbiasa dengan ritme kerja berlebihan.
2. Mengorbankan Waktu Tidur Demi Pekerjaan
Tidur adalah kebutuhan dasar yang tidak bisa diabaikan. Namun, jika kamu sering begadang untuk menyelesaikan pekerjaan dan menganggap tidur sebagai kemewahan, ini adalah pertanda serius.
Kurang tidur bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari kelelahan kronis hingga gangguan kognitif.
3. Sulit Memisahkan Kehidupan Kerja dan Pribadi
Bekerja dari pagi hingga malam tanpa batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah tanda lain dari hustle culture.
Jika kamu selalu memeriksa email kerja bahkan saat akhir pekan atau liburan, ini menunjukkan bahwa pekerjaan sudah mengambil alih kehidupan pribadimu.
4. Tidak Pernah Merasa Puas dengan Pencapaian
Orang yang terjebak dalam hustle culture cenderung merasa bahwa usahanya tidak pernah cukup.
Setiap kali mencapai target, dia langsung mengejar tujuan berikutnya tanpa memberi waktu untuk merayakan pencapaian.
Perasaan ini bisa membuat seseorang terus bekerja tanpa henti, hingga akhirnya mengalami kelelahan mental.
5. Sering Mengalami Stres dan Burnout
Tekanan kerja yang tinggi tanpa jeda bisa menyebabkan burnout, kondisi di mana seseorang merasa lelah secara fisik, emosional, dan mental.
Jika sering merasa stres, mudah marah, atau kehilangan motivasi, ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh dan pikiran sudah kelelahan.
Menghindari hustle culture bukan berarti menjadi malas atau tidak produktif. Sebaliknya, penting untuk menemukan keseimbangan antara kerja dan istirahat.
Mulailah dengan menetapkan batasan kerja yang jelas, beristirahat dengan cukup, serta memberikan waktu untuk diri sendiri dan orang-orang terdekat.
Kesuksesan tidak selalu diukur dari seberapa sibuk, melainkan dari bagaimana kamu menjalani hidup dengan seimbang. Jadi, jangan biarkan hustle culture mengendalikan hidupmu!***