Cilacap, serayunews.com
Menurut Bupati, rencana pembangunan tanggul pantai sudah diusulkan sejak dua tahun yang lalu di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak.
“Sudah diusulkan dari dua tahun yang lalu, sebenarnya mau (dibangun) tahun ini dari BBWS tapi kena refocusing, tapi ini sudah diusulkan kembali, Itu kalau dibiarkan akan menambah luas dan menggerus tanah rakyat, kita bersama Dandim meninjau lokasi karena tanah itu milik TNI AD,” ujar Bupati, Rabu (13/10).
Bupati juga akan memperjuangkan warga yang terdampak abrasi disana untuk disampaikan ke tingkat Menteri. Sebab kondisi tanggul yang jebol dekat dengan permukiman warga dan air sudah mulai menggenangi sekitar rumah, terutama di area persawahan setempat.
“Tapi walaupun bagaimana, saya sebagai Bupati akan terus memperjuangkan, karena ini harus disuarakan, banyak warga disana, saya melihat langsung, kasihan juga lahan mereka bisa kena abrasi, nanti minggu depan saya akan menghadap Pak Menteri langsung,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Cilacap, Saeful Hidayat mengatakan, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan BBWS Serayu Opak dan segera ditinjau ke lokasi untuk segera dibuatkan tanggul darurat.
“Kami sudah koodinasi kepada BBWS Serayu Opak, dan akan ditinjau sejauh mana kerusakannya, dan saya sampaikan yang penting ada langkah darurat, itu sudah dianggarkan sekitar Rp 100 miliar dan dibangun tahun 2022,” ujarnya.
Menurutnya, perlu ada penanganan segera terkait dengan tanggul darurat tersebut, salah satunya dengan menutup tanggul yang jebol dengan alat berat ataupun dengan karung berisi pasir.
“Bagaimana nanti, karena rekayasa teknisnya ada di balai besar, jangka panjangnya nanti akan ada konstruksi kekuatan tanggul agar kuat jika terkena ombak. Harapannya kedepan bisa segara dibangun, karena ini bukan kewenangan kabupaten melainkan kewenangan pusat,” ujarnya.