SERAYUNEWS – Mandi wajib menjadi salah satu keharusan yang dilaksanakan pria maupun perempuan yang berhadas besar. Ketika pria atau wanita dalam keadaan junub dianjurkan segera mandi bersih.
Tidakan menyucikan diri dengan mandi besar ini dilakukan karena beberapa kondisi, seperti perempuan setelah haid, perempuan setelah masa nifas, berhubungan intim, mimpi basah, keluar air mani.
Tujuannya agar badan kembali bersih dan bisa melaksanakan berbagai ibadah seperti salat, membaca Al Quran dan lainnya.
Baik pria maupun wanita perlu memahami tata cara mandi besar yang benar agar kembali beribadah dengan sah. Jika tidak sempurna maka dikhawatirkan tidak sah ibadahnya.
Ada anjuran khusus tentang tata cara mandi wajib laki-laki yang membedakannya dengan perempuan.
Dalam hadis riwayat At-Tirmidzi disebutkan bahwa khusus laki-laki dianjurkan untuk menyela pangkal rambut saat mandi wajib. Sementara itu, perempuan tidak perlu melakukannya.
“Aku bertanya, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, ‘Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu tiga kali guyuran'”
Dalam kondisi junub atau berhadas besar, segera mandi besar dengan mengikuti tata cara yang benar. Salah satunya membaca niat mandi wajib untuk perempuan atau pria.
Masing-masing ada bacaan niat yang perlu dipahami seorang muslim.
نَوَيْتُ الغُسْلَ لِرَفْعِ الجِنَابَةِ
Nawaitul ghusla li raf’il janabati.
Artinya: Saya berniat mandi untuk menghilangkan junub.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: Dengan menyebut nama Allah, aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar, fardhu karena Allah ta’ala.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf ‘il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta’aala
Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardu kerena Allah ta’ala.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf’i hadatsil haidil lillahi Ta’aala.
Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta’ala.
Mandi wajib merupakan cara untuk menyucikan diri sesuai dengan ajaran agama Islam. Oleh karenanya, kaum muslimin harus tahu urutan dan tata cara yang benar.
Ketika badan sudah bersih dan suci kembali dapat melakukan ibadah seperti salat, membaca Al Quran, dan lainnya.
Berikut ini langkah-langkah mandi wajib yang dilakukan pria sesudah melakukan hubungan intim atau dalam keadaan junub:
Berikut langkah-langkah atau tata cara mandi yang dilakukan setelah perempuan berhubungan intim:
Berikut ini bacaan doa setelah mandi wajib yang bisa dibaca:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Muhammadan Abduhu wa rasuluhu. Allahumma-j alnii minat tawabinna waj alnii minal mutathohiirina waj alni min ibadati shalihin.
Artinya: Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli tobat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh.
Demikian tata cara lengkap doa dan niat mandi wajib bagi pria dan perempuan. Mandi wajib sesegera mungkin dilaksanakan, sebelum waktu subuh. Terutama sebelum melakukan ibadah.
***