SERAYUNEWS – Puasa Syawal merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan setelah umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadan. Ada banyak keutamaan dari pelaksanaan puasa Syawal, terutama setelah umat Islam meraih kemenangan di Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadan, maka pahalanya seperti berpuasa setahun penuh (HR. Muslim).
Selain menjalankan ibadah ini, umat Islam juga dianjurkan untuk membaca doa yang sesuai agar ibadah lebih sempurna. Namun, bolehkah membaca doa puasa Syawal di siang hari? Simak ulasan berikut.
Dalam Islam, niat merupakan rukun sah dalam ibadah, termasuk puasa. Sebagian ulama memperbolehkan seseorang untuk berniat puasa sunnah di siang hari, asalkan belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar.
Hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah RA yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah menanyakan makanan kepada keluarganya. Ketika tidak ada makanan, beliau kemudian berniat berpuasa (HR. Muslim).
Jika seseorang berniat sejak malam hari, berikut doa yang bisa dibaca:
اللهم إني نويت صيام غد عن أداء سنة شوال لله تعالى
“Allâhumma innî nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Syawwal lillâhi ta’âlâ.”
Artinya: “Ya Allah, aku niat berpuasa besok untuk menunaikan puasa sunnah Syawal karena Allah Ta’ala.”
Namun, jika seseorang baru berniat di siang hari, bisa mengucapkan:
اللهم إني نويت صيام هذا اليوم عن أداء سنة شوال لله تعالى
“Allâhumma innî nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an ada’i sunnati Syawwal lillâhi ta’âlâ.”
Artinya: “Ya Allah, aku niat berpuasa hari ini untuk menunaikan puasa sunnah Syawal karena Allah Ta’ala.”
Doa ini berisi pernyataan niat untuk menjalankan ibadah puasa sunnah Syawal. Dalam Islam, niat adalah bagian dari ibadah yang menunjukkan kesungguhan hati seseorang dalam melaksanakan suatu amalan.
Mengucapkan niat dengan lisan tidak wajib karena niat sejatinya ada dalam hati. Namun, membaca doa ini dapat membantu memperkuat kesadaran dalam beribadah.
Puasa Syawal dapat dilakukan selama enam hari di bulan Syawal, baik secara berurutan maupun terpisah. Namun, ada beberapa pendapat mengenai waktu terbaiknya:
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadan dihitung seperti berpuasa sepanjang tahun (HR. Muslim).
Seperti halnya shalat sunnah yang menyempurnakan shalat wajib, puasa Syawal dapat menutupi kekurangan dalam puasa Ramadan.
Puasa sunnah merupakan bentuk ibadah yang menunjukkan ketaatan kepada Allah SWT.
Membaca doa niat puasa Syawal di siang hari diperbolehkan jika seseorang belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Keutamaan puasa Syawal sangat besar, sehingga umat Islam dianjurkan untuk melaksanakannya.
Dengan niat yang ikhlas dan menjalankan ibadah dengan penuh kesungguhan, semoga kita mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah SWT. Amin.***