Cilacap, serayunews.com
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Pius Cilacap Thomas Sutasman mengatakan, progam tersebut baru berjalan selama seminggu yang diikuti sebanyak 10 siswa, yang terdiri dari siswa kelas 7 sampai 9. Ini dilakukan karena para siswa tersebut terkendala sarana pembelajaran, dalam hal ini ponsel.
“Kebetulan ini program bagi siswa kurang mampu, selama ini home visit. Namun agar lebih efisien kami ubah, siswa datang ke sekolah untuk belajar daring dan luring di laboratorium komputer,” katanya kepada serayunews.com, Rabu (24/8/2021).
Namun, lanjutnya, kegiatan ini hanya dilakukan dua kali sepekan. Yakni Senin dan Kamis saja, yang dimulai pukul 08.00 sampai 12.00 WIB. Bahkan untuk memberikan fasilitas tersebut, biayanya merupakan dari kantong pribadi para guru disana, yang digunakan untuk menyewa kendaraan antar-jemput para siswa tersebut.
“Memang belum maksimal, baru dua kali seminggu. Karena memang keterbatasan iuran itu tadi, namun kami memiliki tekad untuk membantu anak-anak kami, selain itu kami juga menggratiskan kebutuhan pembelajaran siswa tersebut,” ujarnya.
Di sisi lain, sebenarnya SMP Pius sendiri telah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. Bahkan separuh dari jumlah keseluruhan siswanya telah mendapatkan vaksin. Hanya saja, sampai saat ini belum ada instruksi dari Dinas terkait untuk menggelar pembelajaran tatap muka.
“Kami tinggal nunggu izin bupati dan instruksi Dinas Pendidikan. Kami sudah siapkan prokes lengkap, intinya tidak akan melangkah sebelum ada izin,” jelasnya.