SERAYUNEWS– Potensi kerawanan radikalisme dan terorisme di wilayah Kabupaten Cilacap tergolong cukup tinggi. Hal itu disebabkan adanya Pulau Penjara Nusakambangan yang di dalamnya terdapat Lapas Super Maximum Security yang menampung para narapidana terorisme dari seluruh Indonesia.
Dimana setiap besukan atau simpatisan kelompok teroris transit dan berdomisili di Cilacap. Sehingga sangat rawan terjadinya pengaruh terhadap paham radikalisme bagi warga Cilacap. Untuk mencegah penyebaran paham radikalisme tersebut, kini di Cilacap telah berdiri Yayasan Derap Bakti Pertiwi.
“Karena saya melihat lumbung terorisnya ada di Cilacap, karena di Cilacap ada NK (Nusakambangan), di NK ini pentolan teroris berada diamankan. Sehingga orang-orang yang berada di Jawa dan luar Jawa itu sebetulnya bergurunya di NK. Berkumpul menerima tausiyah dari ustadz di dalam NK, makanya kita pilih di Cilacap sebagai kantor pusat yayasan,” ujar Ketua Yayasan Derap Bakti Pertiwi, Adi Jihadi, usai launching di Pendapa Cilacap, Kamis (9/11/2023).
Adi menyebut, Yayasan Derap Bakti Pertiwi beranggotakan sejumlah penyintas mantan narapidana kasus terorisme yang telah ikrar NKRI. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Cilacap, Banyumas dan Purbalingga.
Lebih lanjut Adi menjelaskan, bahwa seluruh anggota yayasan ini, hampir semuanya merupakan lulusan Nusakambangan. Menurutnya, pembentukan yayasan ini atas dasar kekhawatiran dan keresahan para anggota jika paham radikalisme dan terorisme tersebar di Kabupaten Cilacap.
Adi sebagai Ketua Yayasan yang juga mantan narapida teroris ini sebelumnya juga pernah terlibat kasus jaringan teroris di Filipina dan Poso, serta pernah menjalani hukuman 4 tahun di Nusakambangan.
Menurutnya, didirikannya Yayasan Derap Bakti Pratiwi bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat untuk melakukan pencegahan dan rehabilitasi paham radikal, intoleran dan terorisme yang tidak selaras dengan dasar negara Indonesia.
“Visi kami yaitu terwujudnya masyarakat yang inklusif, damai dan harmoni dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” imbuh Adi.
Ia juga menambahkan, dalam pelaksanaan dan program kerjanya, yayasan akan bermuara pada tegaknya sendi-sendi Negara khususnya Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Undang-undang Dasar 1945.
Sebagai informasi, saat ini Yayasan Derap Bakti Pertiwi beranggotakan 7 orang dari Cilacap, Purwokerto dan Purbalingga. Yayasan ini di bawah pembinaan Direktur Deradikalisasi BNPT, Kepala Bakesbangpol Jawa Tengah, serta diawasi oleh Densus 88.