SERAYUNEWS – Proyek pembangunan jaringan air bersih dari Gunung Slamet untuk Kabupaten Pemalang, tahun ini akan berlanjut.
Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Mulia Kabupaten Pemalang, telah mengirimkan surat kepada delapan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
LMDH itu berada di Kecamatan Baturraden dan Kedungbanteng, wilayah di lereng selatan Gunung Slamet.
Perwakilan LMDH Desa Ketenger Baturraden, Purnomo menyampaikan, surat dia terima 19 Januari 2024. Pada intinya, surat itu berisi pemberitahuan proyek tersebut akan lanjut.
“Kami meminta PDAM Pemalang dan pelaksana proyek, bertanggungjawab atas rehabilitasi kawasan hutan seluas 1,9 hektar. Selain itu, juga mengalokasikan biaya konservasi hutan melalui bagi hasil usaha pemanfaatan air bersih,” kata Purnomo.
Terkait proyek tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas sudah pernah melayangkan surat penolakan dari PT. Sumarah Energi dan PT. Jaladri Pratama Banyumas. Hal itu sebagai bahan pertimbangan, bagi KPA Provinsi.
Kepala DLH Banyumas, Widodo Sugiri menyampaikan, pihak Pemalang inkonsisten terkait proyek tersebut. Pertama menyebutkan ada 6 mata air dengan debit 112 liter/detik, sedangkan kebutuhan yang mereka ajukan itu 24 liter/detik.
“Kenapa harus keseluruhan 6 mata air itu mereka ambil? Belum lagi kejelasan batas wilayah atau desa yang di lalui jaringannya,” katanya.
Widodo menambahkan, dasar hukum pengambilan air itu sebaiknya mengacu pada Undang-undang Nomor 17 tahun 2019. Terutama mengenai batas pengambilan air.