SERAYUNEWS– Tim Mahasiswa Unsoed meraih tiga medali sekaligus pada kompetisi internasional. Dua tim mampu menorehkan prestasi membanggakan di ajang International Youth Bussiness Competition (IYBC) 2024.
Tim I beranggotakan Riska Wahidah (Manajemen ‘21), Rifki Romadhan (Ekonomi Pembangunan ’22), Miftakhus S (Ekonomi Pembangunan ’22), Naufal FA (Ekonomi Pembangunan ’22), dan Yunus NA (Ekonomi Pembangunan ’22) mendapatkan Medali Emas.
Selain itu juga Special Award dengan judul “Enablind (Enable The Blind): Revolutionizing Inclusive Employment Opportunities for Individuas with Disability.”
Untuk Tim II yang beranggotakan Riska Wahidah (Manajemen ‘21), Ezzra Rauwda P (Manajemen ‘21), Maula MA (Manajemen ‘21), Anfus K (Manajemen ‘22), dan Maya AK (Manajemen ‘21) berhasil meraih Medali Perak.
Tim mengangkat judul “Workable: Empowering Economic Independence for People with Disabilities through Inclusive Job Search Technology.”
“Kompetisi IYBC merupakan kompetisi ilmiah yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA),” ujar Riska Wahidah yang berada dalam kedua tim, Jumat (9/8/2024).
Dia mengakui bahwa tim telah menekuni bidang bisnis sejak awal kuliah. Selain belajar dalam kelas, ia turut terjun ke dalam kompetisi bisnis untuk menguji dan mengaplikasikan ilmu tersebut.
Sebelum kompetisi ini, Riska telah banyak mengikuti serta memenangkan kompetisi lain. “Berawal dari menjuarai kompetisi debat fakultas peringkat pertama, kemudian meraih 17 penghargaan sebagai pemenang dan 3 award sebagai pembicara terbaik dalam kompetisi debat tingkat nasional,” jelasnya.
Kemudian dia mencoba keluar dari zona nyaman dan mengikuti kompetisi invention and design tingkat internasional dan meraih total enam medali.
Dalam persiapannya mengikuti IYBC 2024, Riska dan tim menyusun abstrak gagasan inovasi aplikasi yang dirancang untuk membantu penyandang disabilitas memperoleh pekerjaan lalu menyempurnakan aplikasi tersebut.
Riska dan timnya juga mempersiapkan Powerpoint serta prototype aplikasi dengan gambaran yang detail, informative, dan menarik sehingga meyakinkan juri akan potensi inovasi mereka yang berdampak signifikan dalam lingkup sosial.
Riska memiliki tekad serta motivasi yang sangat tinggi untuk meraih mimpi-mimpi besarnya dan mengupgrade kualitas diri melalui berbagai prestasi. Ia selalu mengingat kutipan dari salah satu buku karya penulis kondang favoritnya Andrea Hirata “Aku ingin hidup mendaki puncak tantangan, …” “… Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!”.
Pihak universitas juga mendukung Riska dan tim dalam kompetisi tersebut seperti adanya dosen pembimbing sesuai bidang serta dukungan finansial. Sejalan dengan mengikuti kompetisi ini, Riska juga harus dapat memanajemen waktu sebagai mahasiswa semester 6.
“Ini merupakan tantangan tersendiri karena selain tergabung dalam 2 tim IYBC, juga harus mewakili Unsoed dalam Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Manajemen dan Keuangan (KBMK) dan mempersiapkan tugas akhir serta jadwal seminar hasil dan ujian konversinya,” jelasnya.
Selama mengikuti berbagai kompetisi, Riska memiliki banyak pengalaman menarik, salah satu yang paling berkesan baginya adalah ketika ia pertama kali merasakan transportasi udara dan menjejakkan kaki di China, Taiwan, dan Vietnam meskipun tidak lama pada akhir tahun 2023.
Riska harus menghadapi segala keterbatasan berada di negeri orang dengan berani, ia harus berjalan kaki belasan kilometer setiap hari di negara tersebut. Meskipun penuh tantangan, perjalanan ini mengajarkan Riska tentang keberanian, adaptasi, dan ketekunan dalam menghadapi berbagai situasi baru dan menantang.