SERAYUNEWS – Tim SAR gabungan melakukan berbagai upaya, untuk menyurutkan debit air di sumur galian tambang emas ilegal di Pancurendang Ajibarang, Kabupaten Banyumas.
Hingga hari ke 4 operasi Tim SAR gabungan, evakuasi 8 orang penambang yang terjebak belum membuahkan hasil berarti.
Penyedotan dengan banyak pompa berkekuatan besar, tak juga mampu menyurutkan debit air. Pembendungan aliran sungai di sekitar tambang, juga tak mengurangi ketinggian air secara signifikan.
Kepala Kantor SAR Cilacap selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Adah Sudarsa mengungkapkan, pada hari ke 4 ini tim telah menyiapkan pompa air yang cukup banyak.
“Pompa hidup semua, penurunan debit air hanya sekitar 1-1,8 meter. Ada 13 pompa air bantuan dari Pertamina Cilacap yang di perbantukan,” kata dia, Sabtu (29/7/2023).
Kendala yang di hadapai saat ini, ada pada air yang menggenangi sumur tersebut.
“Ada situasi air sumur malah bertambah di jam-jam tertentu, ini yang jadi kendala kami,” ujarnya.
Untuk mengurangi debit air, ada wacana untuk memperdalam dasar sungai yang berada di sekitar lokasi tambang. Karena dari evaluasi dan koordinasi, di mungkinkan adanya air sungai yang masuk ke tambang tersebut.
“Evaluasi dengan ESDM, level air sungai dengan lubang galian itu sama. Ada potensi air dari sungai masuk ke dalam lubang galian. Kami akan koordinasikan dengan PUPR, untuk mendatangkan alat berat menggali sungai agar lebih dalam. Harapannya air yang masuk ke dalam sumur bisa berkurang,” ujarnya.
Proses penyedotan air yang menggenangi lubang tambang, tetap di lakukan 24 jam tanpa henti.
Hari ini, Sabtu (29/7/2023), Tim Basarnas Special Group (BSG), juga sudah ikut bergabung dalam operasi SAR di Pancurendang AJibarang, Kabupaten Banyumas.
Dengan kedatangan satu tim dari BSG, kekuatan Tim SAR gabungan pada hari ke 4 ini mencapai 220 personel.