SERAYUNEWS – Mendaki gunung bisa menjadi pengalaman yang luar biasa, namun risiko tersesat selalu ada, terutama bagi pendaki pemula.
Jika Anda tersesat di gunung, penting untuk tetap tenang dan mengikuti langkah-langkah dasar bertahan hidup agar aman sampai bantuan tiba.
Oleh karena itu, redaksi akan menyajikan beberapa tips penting yang bisa diikuti ketika Anda tersesat di gunung. Apa saja? Yuk, simak artikel ini sampai akhir.
Kepanikan hanya akan memperburuk keadaan. Cobalah untuk mengendalikan perasaan Anda dan berpikir jernih.
Ketika pikiran tenang, Anda akan lebih mampu mengambil keputusan yang tepat untuk bertahan hidup.
Gunakan benda-benda yang mudah dikenali, seperti ranting atau batu, untuk menandai lokasi Anda.
Ini berguna jika Anda harus meninggalkan tempat tersebut untuk mencari bantuan, karena Anda akan lebih mudah kembali ke titik awal jika diperlukan.
Jika Anda sudah membawa peluit, gunakan untuk menarik perhatian. Tiup tiga kali berturut-turut sebagai sinyal darurat. Sinyal suara ini bisa terdengar jauh, terutama di lingkungan pegunungan yang tenang.
Jika Anda menemukan sungai, ikuti alirannya ke arah bawah. Sungai biasanya mengarah ke pemukiman penduduk, dan ini dapat menjadi petunjuk jalan yang aman.
Pastikan untuk selalu berhati-hati agar tidak terjatuh atau tergelincir saat mengikuti sungai.
Jika hari mulai gelap atau cuaca berubah buruk, bangun perkemahan darurat. Carilah lokasi yang aman dari bahaya longsor atau banjir.
Gunakan apa saja yang Anda bawa untuk membuat tempat berlindung, seperti jas hujan, terpal, atau ranting pohon.
Api unggun akan membantu Anda tetap hangat dan juga bisa menjadi sinyal bagi tim pencari.
Jika Anda memiliki alat komunikasi seperti ponsel atau radio, segera gunakan untuk menghubungi pihak berwenang atau tim penyelamat. Namun, di pegunungan sinyal sering kali terbatas.
Oleh karena itu, Anda perlu mempersiapkan diri dengan membawa peluit atau cermin sebagai alat sinyal.
Tiup peluit dengan pola tiga tiupan yang merupakan sinyal darurat universal, atau gunakan cermin untuk memantulkan cahaya matahari agar terlihat dari kejauhan.
Air adalah salah satu elemen terpenting dalam bertahan hidup. Jika persediaan air mulai menipis, carilah sumber air bersih seperti sungai atau mata air.
Jika Anda membawa tablet pemurni air atau alat penyaring, gunakanlah untuk memastikan air yang diminum aman.
Selain itu, istirahatlah secara berkala untuk menjaga stamina. Energi yang cukup akan membantu Anda tetap fokus dan berpikir jernih dalam situasi sulit.
Panik adalah musuh utama dalam situasi darurat. Saat Anda menyadari bahwa Anda tersesat, hal pertama yang harus dilakukan adalah berhenti dan menenangkan diri.
Menetap di tempat yang aman akan memudahkan tim penyelamat menemukan Anda. Hindari bergerak terlalu jauh dari jalur, terutama saat malam tiba, karena ini bisa membuat Anda semakin tersesat.
Jika Anda bisa melihat landmark besar seperti puncak gunung, sungai, atau danau, cobalah bergerak ke arah itu.
Landmark bisa membantu orientasi dan memberi Anda peluang lebih besar untuk ditemukan oleh penyelamat atau bertemu dengan jalur pendakian.
Selain itu, landmark alam seperti sungai dapat menjadi pedoman untuk turun ke arah pemukiman penduduk.
Hindari bersembunyi di bawah pepohonan atau tempat yang terlalu tertutup. Tetaplah berada di area yang terbuka agar lebih mudah terlihat dari udara atau oleh tim pencari.
Saat malam tiba, buatlah api unggun untuk memberikan sinyal cahaya sekaligus menjaga tubuh tetap hangat.
Demikian tips bertahan hidup saat tersesat di gunung yang dapat Anda lakukan dengan mudah. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda. Selamat mencoba.***