Purwokerto, Serayunews.com
Sejak buka tahun 1927 dengan nama Toko Paris, sampai saat ini toko kain tersebut masih menjadi toko kain terbesar dan terlengkap di Banyumas dan sekitarnya. Pembelinya tak hanya dari Banyumas saja, tetapi juga banyak dari luar kota, seperti Pemalang, Wonosobo, dan kota lainnya.
“Kita juga ada penjualan secara online, sehingga pengiriman barang keluar kota juga banyak. Sebagian besar pelanggan luar kota merupakan toko kain,” kata pemilik Toko Laris, Prakas Larendas Nathani.
Awal berdiri toko kain yang berada di Jalan Jenderal Sudirman no.287 atau sebelah barat Alun-Alun Purwokerto ini menempati bagunan yang tidak terlalu luas. Dan saat ini toko tersebut seluas 50 x 40 meter, terlihat mendominasi deretan pertokoan di jalur utama tersebut. Kesan megah terlihat jelas dari tampilan toko. Namun tak perlu khawatir, sebab kain-kain yang harganya terjangkau untuk menengah ke bawah cukup banyak tesedia di toko tersebut. Kemegahan toko tak selalu identik dengan harga yang mahal, namuan sang pemilik hanya ingin membuat nyaman para konsumen yang datang.
Saat ini Toko Laris juga mempunyai cabang yang juga terletak di pusat Kota Purwokerto, yaitu di Jalan Perintis Kemerdekaan no. 19-20. Toko ini sudah ada sejak tahun 1990 an.
“Ada tiga toko, yang pertama toko kain di Jalan Jend, Sudirman ini, kemudian toko fashion dan toko kain di Jalan Perintis Kemerdekaan. Selain itu, kita juga punya cabang di Kabupaten Cilacap, tepatnya di Jalan A.Yani,” kata Prakas.
Terkait stok kain, jangan diragukan lagi, Toko Laris memiliki koleksi kain terlengkap, ada ratusan jenis kain yang tersedia. Ada brokat, batik, katun, linen, drill, lycra, polyester, sutra dan lain-lain. Meskipun toko-toko kain baru mulai banyak bermunculan di Purwokerto, namun Toko Laris masih menjadi favorit pembeli. Selain koleksi yang lengkap, harganya juga terjangkau.
“Kelebihan membeli kain itu, kita bisa memilih jenis kain dan coraknya, jadi lebih beragam daripada membeli baju yang sudah jadi. Selain itu untuk modelnya juga bisa sesuai dengan keinginan kita, sehingga bisnis kain tetap bertahan dari dulu sampai sekarang,” kata Prakas.
