Kepala Desa (Kades) Banjaran Mohammad Ismun menyampaikan bahwa tanah bergerak terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Sore itu, di wilayah setempat turun hujan deras, bahkan sampai malam. “Itu terjadi sekitar pukul 15.00 wib, pas hujan,” katanya, Kamis (14/01/2021).
Ismun menjelaskan, ada tujuh rumah warga di kadus II yang terdampak. Selain itu akses jalan dari Desa Banjaran menuju Desa Patemon Kecamatan Bojongsari dan Desa Slinga Kecamatan Kaligondang retak-retak.
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Umar Fauzi, Kamis pagi meninjau lokasi. Berdasarkan data BPBD, awalnya hanya tiga rumah terdampak tanah bergerak di Banjaran. Namun hujan deras yang turun beberapa hari terakhir menyebabkan jumlah rumah milik warga yang terdampak bertambah.
“Data terakhir terdapat tujuh rumah yang terdampak,” jelasnya.
Sementara itu Bupati Tiwi di sela-sela mengunjungi dan menyerahkan bantuan kepada warga terdampak tanah bergerak menginstruksikan agar BPBD mendatangkan Tim Geologi. Tujuannya untuk mengecek dan memberikan analisa terkait penanganan bencana tanah bergerak tersebut.
“Kami minta agar BPBD Jumat (15/1/2021) bersama Tim Geologi dari Bandung mengecek ke lokasi. Berdasarkan hasil kajian lapangan tersebut akan kita jadikan acuan untuk penanganan,” kata Tiwi.