Semarang, Serayunews.com
“Innalillahiwainnailaihirajiun, kita doakan Bp KH Sya’roni Ahmadi Husnul Khatimah. Alfatihah. Beliau kapundut pada hari ini, Selasa 27 April jam 09.00 di RSI Sunan Kudus,” tulis Ganjar memberikan kabar tentang meninggalnya Pengasuh Majelis Tafsir Masjid Al Aqsa Menara Kudus ini melalui akun media sosialnya.
Sosok KH Sya’roni memang dikenal sangat dekat dengan orang nomor satu di Jateng ini. Ganjar mengatakan sering bertemu dan berbincang hangat dengan Mustasyar PBNU itu dalam berbagai kesempatan. Bahkan, KH Sya’roni kerap memberikan pesan-pesan spiritual pada Ganjar.
“Di antara banyak pesan yang disampaikan, yang paling ditekankan beliau adalah agar tetap menjaga dan merawat kekompakan, baik di pemerintahan maupun di masyarakat,” kenangnya.
Bagi Ganjar, Sya’roni adalah tokoh yang sangat unik dalam berdakwah. Ganjar menceritakan saat Sya’roni menggunakan analogi sepak bola karena Sya’roni di masa mudanya gemar main sepak bola. Ganjar mengenang bagaimana suatu ketika didongengi kisah kehebatan tim sepak bola Brazil kala menjuarai Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.
“Beliau hafal nama-nama sebelas pemainnya, dari kiper, penyerangnya Romario dan Bebeto. Kalau bahasa beliau, Timnas Brazil saat itu individunya biasa tapi kekompakannya luar biasa, makanya menangan,” terang Ganjar.
Dari cerita itu, Sya’roni berpesan jika Indonesia mampu menjaga kekompakan, persatuan, dan kesatuan maka tidak ada satu negara pun dapat mengalahkan.
“Itu yang selalu beliau tekankan, bahwa kekompakan adalah kunci keberhasilan. Persoalan lain gampang diatur, yang penting rakyat kompak, aman dan sejahtera. Tentu kita semua berduka dengan wafatnya beliau, dan mari kita doakan husnul khatimah,” jelasnya.
KH HM Sya’roni Ahmadi merupakan kiai yang disegani di Kudus. Banyak tokoh nasional kerap sowan ke rumah kiai untuk mendapatkan berkah. Ia juga dikenal sangat nasionalis. Beliau pernah ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan RI tahun 1949. Ia juga pernah ditangkap dan ditahan Belanda bersama sekitar 800 orang lainnya.
Saat ditangkap itu, KH Sya’roni bersama tahanan lain yang memiliki beragam agama seperti Islam, Kristen, Buddha dan lainnya bersatu untuk berjuang bersama-sama mempertahankan kedaulatan NKRI.