SERAYUNEWS – Satu langka lebih maju rencana Pemkab Banyumas melakukan inovasi sekaligus merevolusi industri perkebunan, khususnya komoditas kelapa di Banyumas.
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono melangsungkan rapat koordinasi dengan pihak terkait. Di antaranya Kepala Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Perkebunan, Direktur PT Integral Mulia Cipta (IMC), Perwakilan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya.
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong inovasi pertanian, khususnya pengembangan Kelapa Genjah Bali Kuning.
“Program ini nanti memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam mengakselerasi program hilirisasi komoditas strategis, salah satu komoditas unggulan Banyumas adalah kelapa,” katanya, Kamis (08/10/2025).
Varietas kelapa unggul ini dinilai memiliki potensi besar untuk merevolusi industri kelapa di Banyumas, yang selama ini dikenal sebagai salah satu sentra kelapa Nasional.
“Kelapa Genjah Bali Kuning adalah peluang besar bagi Banyumas. Varietas ini mampu menghasilkan nira 8 hingga 10 kilogram per hari, dengan masa tanam hingga panen hanya sekitar 2 tahun 4 bulan. Ini jauh lebih cepat dibandingkan kelapa genjah entog yang membutuhkan 3 tahun,” kata Sadewo.
Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Hadirnya kelapa Genjah Bali Kuning ini, bisa menjadi solusi untuk mengatasi kecelakaan kerja penderes. Manfaat lainnya, bisa meningkatkan produktifitas kelapa dan juga meningkatkan perekonomian bagi pelakunya.
Sadewo menjelaskan, batang yang relatif pendek dari varietas ini, menjadikan meminimalisir risiko kecelakaan penderes. Bahkan aktivitas penderesan bisa juga dilakukan oleh ibu-ibu. Usai kisaran 2 sampai 4 tahun, sudah bisa berbuah, sehingga secara waktu lebih cepat produksi.
“Rencana konkret untuk memverifikasi keunggulan varietas ini, sekaligus mempersiapkan lahan untuk percobaan untuk budidaya awal di Banyumas,” ucapnya.
Selain untuk kebutuhan penderes dan produsen gula kelapa di Banyumas, Pemda berencana akan melakukan pembenihan kelapa varietas Genjah Bali Kuning. Sehingga tidak hanya menjadi produksi kelapa tapi juga produksi bibitnya juga, untuk dijual.
“Saya ini gini, di samping kita bisa memenuhi untuk Banyumas, kita juga produksi bibitnya untuk dijual. Skemananta nanti kerja sama dengan pihak ketiga, PT INC PT MC, melakukan pembenihan kerjasama dengan Pemda, kemudian kita jual. Pemerintahan modalnya cuma punya lahan yang tidak produktif, kemudian dibiayai oleh pihak ketiga dirawat oleh pihak ketiga, aturannya nanti kita pelajari,” kata dia.
Kepala Pusat Perakitan dan Modernisasi
Pertanian Perkebunan (PPMPP) Dr Ir I Ketut Kariyasa Msi menyampaikan, masalah dalam penderesan adalah kecelakaan kerja. Nanti diganti yang pendek sehingga itu bisa dilakukan oleh siapa saja, baik wanita maupun pria.
“Jika saat ini rata-rata penderes menderes 25 pohon dalam sehari, karena pendek nanti bisa meningkat, misal 100 pohon dalam sehari. Umpamanya 1.000 aja satu pohon itu sudah terjadi peningkatan dari samping itu produktivitasnya kelapanya tentunya juga meningkat,” kata dia.
Pihaknya mendukung penuh gagasan Bupati Banyumas, karena bagian mendukung realisasi program nasional, optimalisasi dan hilirisasi komoditas perkebunan.
“Kita mendukung 100 persen,karena ini adalah program dari presiden yakni hilirisasi. Kami sampaikan 8 komoditas itu adalah komoditas perkebunan di mana salah satunya adalah kelapa. Kita dukung melalui bantuan langsung dalam beberapa hal, penyediaan benih terus nanti bimbingan teknis ya bagaimana pembibitan itu dilakukan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Tim Kerja Pelayanan Informasi Pembenihan, dari Balai Besar Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya, Kriswidiatmo, menyampaikan, pihaknya ada perkebunan pembenihan di Kabupaten Batang.
“Pembibitan kelapa kita target produksi 120.000 batang. Sedangkan untuk pembenihan kelapa yang kita semai itu untuk setiap tahun kurang lebih realisasinya di 80.000 batang, distribusinya kita ke seluruh Indonesia sesuai dengan proposal yang diajukan,” katanya.
Dijelaskan, bahwa sejak menanam usia produktif kelapa genjah di umur 3 tahun sudah mulai belajar berbunga dan berbuah 3 tahun untuk kelapa muda nanti untuk kelapa dalamnya di sekitar empat.
“Kalau bibit yang untuk bantuan standarnya usia 8 sampai 12 bulan, nanti usia tanaman tiga tahun sudah mulai berbunga dan berbuah,” kita dia.