SERAYUNEWS – Setelah 5 tahun menjalin kerjasama kontrak, Puma akhirnya berhenti menjadi apparel resmi untuk Timnas Israel mulai 2024 mendatang.
Pernyataan tersebut, muncul dari juru bicara pabrikan asal Jerman ini. Media Reuters, menerima memo internal melalui kiriman email secara langsung pada Selasa, (12/12/2023).
Keputusan ini, bukan berdasarkan peristiwa serangan Hamas ke negara itu. Timnas Serbia juga akan berpisah dengan Puma tahun depan.
“Kontrak beberapa federasi seperti Serbia dan Israel, akan berakhir tahun 2024,” kata juru bicara tersebut dalam pernyataan email, di kutip serayunews.com pada Kamis (14/12/2023).
Kebijakan ini di ambil pada tahun 2022, sebagai bagian dari strategi Puma. Lalu, sejalan dengan jadwal reguler untuk merancang dan mengembangkan jersey dari tim lain yang akan segera mereka umumkan akhir tahun ini.
Financial Times, pertama kali melaporkan keputusan tersebut. Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) yang di pimpin Palestina, telah menyerukan boikot terhadap perusahaan pakaian olahraga tersebut.
Bahkan seruan itu, sebelum serangan 7 Oktober atas sponsornya terhadap timnas sepak bola Israel.
Seperti di ketahui, Puma pertama kali menandatangani kesepakatan kontraknya dengan Federasi Sepak Bola Israel atau IFA, 2018 silam.
Namun, seruan boikot semakin kuat dan meluas ke lebih banyak perusahaan dan produk setelah serangan militer Israel di Jalur Gaza.
Dengan kesepakatan tidak ada perpanjangan kerjasama ini, Timnas Sepak Bola Israel terakhir kali memakai apparel Puma pada Kualifikasi Euro 2024, 22 November 2023.
Saat itu, Israel menghadapi Andorra di hadapan publiknya sendiri. Mereka berhasil meraih poin penuh, dengan skor 2-0. Gol kemenangan tim tuan rumah, di cetak oleh Anan Khalaily dan Gadi Kinda.***