SERAYUNEWS – Universitas Terbuka (UT) Purwokerto menyelenggarakan Seminar Akademik sebagai bagian dari rangkaian acara wisuda periode II tahun 2025. Mengusung tema “Etika dan Profesionalisme Penegak Hukum di Tengah Disrupsi Digital: Peran Pendidikan Jarak Jauh”, kegiatan ini berlangsung di Aula Lantai 4 Gedung UT Purwokerto pada Senin (20/10).
Acara yang diikuti para calon wisudawan dan civitas akademika UT Purwokerto ini bertujuan memperkuat nilai profesionalisme dan etika di tengah arus digitalisasi yang kian cepat. Seminar dibuka dengan sambutan Direktur UT Purwokerto, Dr. Prasetyarti Utami, S.Si., M.Si., yang menegaskan pentingnya menjaga integritas di era transformasi teknologi.
“Kita hidup di era ketika teknologi digital mengubah wajah hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk dunia hukum. Dalam situasi ini, etika dan profesionalisme menjadi kompas moral yang harus selalu dijaga agar kemajuan teknologi tidak menggeser nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan,” ujar Dr. Prasetyarti dalam sambutannya.
Ia juga menekankan bahwa pendidikan jarak jauh yang dijalankan UT memiliki peran strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berintegritas dan adaptif terhadap perubahan. Sebagai pionir Perguruan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ) di Indonesia, UT terus bertransformasi menjadi World Class University (WCU) dengan memperkuat jejaring internasional, meningkatkan kualitas riset, serta mengadopsi inovasi pembelajaran digital berstandar dunia.
“Momentum seminar ini bukan sekadar sarana menambah wawasan, tetapi juga refleksi diri menjelang kelulusan. Nilai-nilai kemandirian, tanggung jawab, dan kejujuran yang Saudara tanam selama belajar di UT adalah wujud nyata dari profesionalisme sejati,” tambahnya.
Seminar akademik dimulai sejak pagi dengan registrasi peserta, penayangan video profil UT Purwokerto, dan pembekalan dari Ikatan Alumni UT (IKA-UT). Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan sesi foto bersama pimpinan dan pegawai UT Purwokerto, serta pembuatan konten media sosial yang melibatkan mahasiswa.
Prosesi pembukaan resmi dimulai pukul 08.00 dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Hymne Universitas Terbuka, diikuti sambutan dan doa bersama. Setelah itu, peserta diajak berdialog bersama jajaran pimpinan UT Purwokerto yang terdiri dari Direktur, Manajer Marketing dan Registrasi, Manajer Tata Usaha, serta Manajer Pembelajaran dan Ujian.
Dialog interaktif tersebut dimoderatori oleh Dewi Maharani Rachmaningsih, S.Hum., M.A., dosen Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik. Dalam sesi tanya jawab, peserta mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung mengenai pengembangan akademik dan peran UT dalam menghadapi tantangan pendidikan digital.
Acara juga dimeriahkan oleh penampilan musik dari siswa dan mahasiswa berprestasi, seperti Rizzona Zabrillia Qeisya dari SMA Negeri 1 Purwokerto yang merupakan juara berbagai kompetisi menyanyi tingkat nasional dan daerah.
Bagian menarik dari seminar ini hadir melalui dua sesi utama yang menghadirkan narasumber berpengalaman di bidang komunikasi dan hukum.
Sesi pertama bertajuk “Bijak Bermedia, Saring Sebelum Sharing” menampilkan Bayu Oktara, S.I.Kom., M.M., praktisi komunikasi sekaligus dosen yang dikenal aktif dalam literasi digital. Dalam materinya, Bayu menekankan pentingnya etika bermedia di era banjir informasi dan peran mahasiswa sebagai agen literasi digital di masyarakat.
Dalam wawancara usai sesi, Bayu mengungkapkan rasa bahagianya bisa berbagi inspirasi di hadapan calon wisudawan UT Purwokerto.
“Senang banget ketemu calon wisudawan dan wisudawati yang semangatnya luar biasa, berbinar-binar wajahnya menyambut langkah besar yang akan mereka jalani setelah menjadi sarjana nanti,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar para lulusan UT tetap menjaga semangat, nama baik almamater, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
“Jangan lupa setelah ini ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Selamat menjalankan berbagai tugas yang sudah menanti di depan Anda. Yang paling penting adalah dampak apa yang bisa Anda berikan buat masyarakat luas dan bangsa Indonesia,” pesan Bayu.
Sesi kedua yang tak kalah penting bertema “Sinergitas Hukum Bermedia Mewujudkan Civitas Akademik Profesional”, menghadirkan Prof. Dr. Hibnu Nugroho, S.H., M.Hum. sebagai narasumber utama.
Dalam paparannya, Prof. Hibnu menekankan sinergi antara hukum, etika, dan literasi digital agar masyarakat akademik tetap profesional dalam bermedia dan berinteraksi di ruang digital.
Selain pembahasan ilmiah, seminar ini juga menjadi ruang refleksi bagi para calon wisudawan yang sebentar lagi akan meninggalkan dunia kampus. Nilai-nilai kemandirian, tanggung jawab, dan integritas yang ditanam selama masa studi di UT menjadi bekal penting untuk menghadapi dunia kerja yang dinamis.
Direktur UT Purwokerto berharap lulusan UT mampu menjadi insan pembelajar sepanjang hayat yang tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga beretika dan berjiwa sosial tinggi.
Acara ditutup dengan sesi hiburan oleh mahasiswa pemenang Disporseni 2025 dan penyerahan plakat serta sertifikat kepada narasumber. Setelah istirahat siang, kegiatan dilanjutkan dengan gladi resik wisuda sebagai persiapan acara puncak.
Dengan tema yang kuat dan relevan, Seminar Akademik UT Purwokerto tahun 2025 ini bukan hanya menjadi bagian dari tradisi wisuda, tetapi juga simbol kesiapan universitas menghadapi tantangan era digital.
Melalui pendidikan jarak jauh, UT terus membuktikan komitmennya untuk melahirkan lulusan yang profesional, beretika, dan mampu berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.***