SERAYUNEWS – Aksi intimidasi kembali terjadi yang melibatkan sekelompok oknum organisasi masyarakat (ormas). Kali ini, kejadian berlangsung di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Dalam unggahan akun Instagram @majeliskopi08, terlihat seorang warga mendapatkan ancaman dari sekelompok orang yang mengatasnamakan ormas.
Beberapa orang beramai-ramai mendatangi sebuah rumah milik korban tinggal. Peristiwa ini buntut melaporkan dugaan praktik pungutan liar alias pungli di salah satu sekolah dasar (SD) Negeri di Kecamatan Petanahan, Kebumen.
Berdasarkan narasi dalam video itu, dapat kita ketahui warga tersebut bernama Sugiyono. Ia melaporkan kasus pungli di SDN 1 Jati Mulyo. Sementara itu, korban berdomisili di Desa Menganti, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen.
Selanjutnya, dalam video itu, seorang anggota ormas yang mengaku sebagai lurah setempat, sempat mengancam akan mengusir orang tua murid. Ia minta orang tua murid mencabut kasus pungli di Polres Kebumen.
“Permasalahannya apa, kalau bisa dirembukin, dirembuklah, ojo main (lapor) seperti itu,” kata salah satu anggota ormas yang disebut-sebut bernama Supono itu.
Kendati mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakan, pria bernama Sugiyono itu tetap bersikukuh tidak akan mencabut laporan kasus pungli.
Dalam narasi video itu, Sugiyono merupakan anggota sebuah LPKSM Kresna Cakra Nusantara yang mendampingi orang tua murid terkait kasus pungli yang konon terjadi di sekolah.
“Mas, njenengan Pemuda Pancasila, terkait ini harapan saya sebagai Pemuda Pancasila bisa mengamankan pancasila dan saya sampai kapan pun, tidak akan mencabut laporan itu,” tegasnya.
“Oh gitu, oke kalau gak mau cabut (laporan). Besok pagi kamu harus keluar dari Desa Menganti, karena kamu sudah bikin kisruh,” sela anggota ormas itu.
Di tengah perdebatan yang kian memanas, anggota ormas akhirnya berterus terang mengaku jika kehadirannya untuk membela pihak sekolah. Hal tersebut, ia ungkapkan saat menjawab pria yang terlibat cekcok mulut dengan anggota ormas ini.
“Njenengan mau backup sekolah atau gimana?” tanya Sugiyono.
“Iya, saya backup sekolahan,” jawabnya.
Lantas, sang bekingan menunjukkan identitas yang ada di seragamnya. Selanjutnya, anggota LSM menanggapi dengan menuturkan bakal bertemu di meja Pengadilan.
“Nih, nama saya,” balas pria sembari menunjuk tulisan nama yang ada di seragam loreng oranye miliknya.
“Oh Supono, oke silakan di-backup enggak apa-apa. Ada pengadilan,” ujar pria yang mendapat pengusiran ormas.
Berikutnya, dalam unggahan yang berdurasi 4.25 menit itu anggota LSM mengaku tidak masalah jika ada wali murid yang mengalami pengusiran dari rumah imbas melaporkan kasus pungli di SD tersebut.
Meski mendapat ucapan-ucapan kasar dari anggota ormas, pria itu pun mengaku tetap akan melindungi orang tua murid yang telah melaporkan kasus pungli tersebut.
“Saya pokoknya tetap akan melindungi masyarakat. Jangan takut, njenengan mau intervensi hukum. Negara kita, negara hukum,” tambahnya.
Kemudian, saat ini kejadian tersebut sudah Sugiyono layangkan surat aduan atau laporannya ke Kabareskrim Polri, pada rabu (3/6/2024) lalu.
***