Banyumas, Serayunews.com
Kepada para penyuluh pertanian yang selalu mendampingi petani pokdakan, Sadewo mengimbau untuk melakukan pengamatan terhadap penerapan sistem minapadi di lahan percontohan seluas 25 hektar tersebut.
“Kita berharap, para petani mengetahui lebih pasti lagi perbedaan panen yang dihasilkan dari sistem tanam padi biasa dengan panen dari sistem minapadi. Pemerintah dipastikan akan lebih konsisten lagi dalam memberikan dukungannya terutama bagi petani yang berhasil meningkatkan hasil panennya melalui minapadi di lahan mereka,” katanya.
Menurut Sadewo, jika minapadi berjalan dengan baik, maka kedepannya petani bisa saja tidak membeli benih ikan baru. Pembenihan ikan bisa dilakukan selama persemaian. Dan pada saat panen tiba, petani dapat memilah ikan yang belum layak panen untuk dijadikan benih atau dikembalikan ke lahan hingga layak dipanen.
“Kalau harapan saya, petani bisa menanam padi organik. Dimana pupuk yang digunakan bukan berasal dari luar melainkan diperoleh dari kotoran ikan. Sisa makanan dan kotoran ikan merupakan sumber pupuk organik bagi tanaman padi. Dengan begitu kebutuhan pupuk dapat dihemat sekitar 20-30%. Selain itu penggunaan pupuk ini juga dapat mengurangi pemakaian insektisida dan pertumbuhan rumput. Hal ini terjadi karena terciptanya hubungan harmonis antara padi, ikan, air, dan tanah,” terang Wabup.
Panen perdana minapadi di Kecamatan Cilongok tersebut merupakan hasil kemajuan yang telah dicapai oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Krido Yuwono Panembangan, Cilongok. Bersama dengan pokdakan lainnya di desa Cilongok yaitu Mina Irbi, Mina Sayudan, Sukan Makmur dan Mina Prayadita mengelola lahan seluas 25 hektar dengan menerapkan sistem penggabungan perikanan budidaya dan pertanian.
Lahan ini merupakan hibah sarana dan prasarana perikanan budidaya dari pelaksanaan Program Pengembangan Sistem Minapadi Jawa Tengah 2021 yang dicanangkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah. Lahan seluas ini dibagi menjadi 5 blok yang masing-masing dikelola pokdakan tersebut untuk diterapkan sistem minapadi.
Melalui blok lahan yang dikelolanya, pokdakan Krido Yuwono memperoleh pencapaian yang menggembirakan yaitu berhasil memanen padi yang umur 70 hari dan ikan nila yang berumur 2,5 bulan.
“Dengan panen yang menggembirakan tersebut, maka dapat membuktikan pada petani untuk tidak ragu sistem minapadi mampu lebih meningkatkan hasil panen. Bukan hanya padi namun juga panen ikan yang dihasilkan untuk mereka. Pencapaian rintisan minapadi di Banyumas diharapkan dapat menjadi percontohan bagi petani di daerah lain untuk mulai menerapkan sistem ini,” kata Sadewo.