SERAYUNEWS – Nama Wali Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, Arlan, mendadak ramai diperbincangkan publik. Lantas, dia berasal dari partai apa?
Pasalnya, hal ini terjadi setelah muncul kabar bahwa ia mencopot atau memutasi Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, diduga karena menegur anaknya yang membawa mobil ke sekolah.
Isu tersebut cepat menyebar dan menuai reaksi warganet. Tak sedikit yang menilai keputusan itu tidak tepat, bahkan ada yang menganggapnya bentuk penyalahgunaan wewenang.
Namun, Arlan akhirnya buka suara dan meluruskan kabar yang disebutnya sebagai berita bohong alias hoaks.
Arlan lahir di Prabumulih pada 30 Maret 1975. Ia adalah anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Basri dan Husiah.
Latar belakang pendidikannya cukup menarik. Setelah menamatkan SD di OKU, ia melanjutkan SMP dan SMA di Prabumulih.
Meski lulus SMA pada 2014, Arlan tidak berhenti belajar. Saat ini ia sedang menempuh studi Ilmu Hukum di Universitas Sjakhyakirti Palembang.
Langkahnya terjun ke politik diwarnai dukungan kuat masyarakat.
Dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya, @cak.arlan_official, Selasa (16/9), Arlan muncul didampingi Wakil Wali Kota Franky Nasri serta Inspektur Prabumulih, Indra Bangsawan.
Dengan tegas, ia membantah isu yang menyebut Roni dimutasi karena menegur anaknya.
“Saya sebagai Wali Kota Prabumulih mengucapkan permohonan maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat Kota Prabumulih,” ujar Arlan.
Ia menjelaskan, dirinya memang sempat menegur Roni, tetapi bukan terkait anaknya.
Menurut Arlan, teguran itu muncul karena ada kasus siswa lain yang membuat suasana sekolah tidak kondusif.
“Masalah berita-berita yang hoaks, di media mengatakan bahwa Pak Roni sudah diganti dan dipindahkan ke sekolah lain. Itu hoaks. Saya belum memindahkan Pak Roni, hanya menegur terkait kasus lain yang sudah mencuat di media,” tegasnya.
Arlan juga membantah keras kabar yang menyebut anaknya membawa mobil ke sekolah hingga ditegur pihak SMPN 1.
Ia menegaskan anaknya tidak pernah membawa kendaraan sendiri, melainkan selalu diantar.
“Berita masalah anak saya itu hoaks. Anak saya tidak membawa mobil ke sekolahan, anak saya diantar,” jelasnya.
Meski begitu, Arlan tetap menyampaikan permohonan maaf kepada Roni maupun masyarakat jika klarifikasinya menimbulkan salah paham.
Banyak yang bertanya-tanya, sebenarnya Arlan berasal dari partai politik mana. Arlan merupakan kader Partai Gerindra.
Ia terpilih sebagai Wali Kota Prabumulih periode 2025–2030 bersama wakilnya, Franky Nasril, pada Pilkada 2024 lalu.
Pasangan ini maju dengan nomor urut 01 dan berhasil meraih 59.494 suara atau 53,29 persen suara sah.
Menariknya, Arlan–Franky diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari 11 partai politik, antara lain Gerindra, Hanura, PAN, PBB, Ummat, Garuda, PKN, Gelora, Perindo, Partai Buruh, dan PKB.
Dalam Pilkada Prabumulih 2024, Arlan–Franky bersaing dengan dua pasangan lain.
Nomor urut 02 ditempati Andriansyah Fikri–Syamdakir Amrullah yang diusung PDIP dan PSI.
Sementara pasangan nomor urut 03 adalah Suryanti Ngesti Rahayu–Mat Amin yang diusung Demokrat, PKS, PPP, NasDem, dan Golkar.
Kemenangan Arlan menandai berakhirnya dominasi PDIP di Prabumulih.
Koalisi besar yang mengusungnya terbukti solid dan mampu mengantarkan pasangan ini ke kursi pemerintahan.***