Purwokerto, serayunews.com
Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Gatot Eprie mengatakan, persoalan obat-obatan sudah ada bantuan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyumas.
“Kondisi pengungsi sampai hari ini memang masih ada, seperti di Kelurahan Sumpiuh dan di Desa Karangpetir itu masih ada proses evakuasi, karena air naik lagi, semalam hujan,” ujar dia, Jumat (18/3/2022).
Gatot menambahkan, kebutuhan obat-obatan dan makanan sampai sekarang masih terus ditambah lewat pembukaan donasi untuk membantu warga terdampak banjir tersebut.
“Tadi juga ada donasi dari Perkumpulan Warga Keturunan Tionghoa, ada telur, minyak, beras dan lainnya ada sembilan item. Itu untuk kebutuhan dapur umum, kalau yang lainnya masih bisa diatasi,” kata dia.
Secara total, lanjutnya, untuk warga yang terdampak banjir di Kabupaten Banyumas sudah mencapai 7.000 Kepala Keluarga (KK). Namun, untuk pengungsi, tinggal ratusan orang.
“Kalau pengungsi itu dari 300-700 pengungsi. Kalau terdampak memang banyak sekali, sekarang juga masih ada proses assesment untuk menghitung total kerugian, nanti kalau air sudah surut baru bisa dihitung kerugiannya,” ujarnya.