SERAYUNEWS – Warga Kedungmalang Sumbang di Banyumas, menggelar doa bersama dan menyantap Jangan Gandul sebagai ritual setiap kali Gunung Slamet bergejolak, Jumat (3/11/2023) malam.
Ritual menyantap Jangan Gandul atau tumis buah pepaya muda secara bersama itu, mereka percayai dapat meredam gejolak Gunung Slamet.
Sukinah (49), warga setempat menceritakan, kegiatan itu inisiasi dari ibu-ibu PKK karena mendengar status Gunung Slamet saat ini waspada.
“Itu kebiasaan dari nenek moyang kita, dari zaman dahulu seperti itu,” ujar dia.
Sukinah mengungkapkan, sebagai masyarakat yang berbudaya, penting untuk melestarikan budaya di desanya.
“Kita menginginkan keselamatan untuk semuanya, entah itu mitos atau apa tapi ini sudah jadi budaya. Kita orang Jawa tahu budaya, kita melaksanakan. Ini juga wujud berbagi, bersyukur,” katanya.
Selama musim kemarau ini, hasil pertanian dan perkebunan jauh dari kata cukup. Bahkan tak sedikit warga desanya, harus mengalami gagal panen.
“Musim kemarau juga musim paceklik juga, jadi berbagi. Satu RT, kita kompak. Iuran dan secara swadaya siapa yang mampu bawa apa, di bawa ke sini,” ujarnya.
Hampir setiap 5 tahun sekali, acara serupa terselenggara. Bahkan 5 tahun lalu, seluruh warga di Desa Kedungmalang serempak melaksanakan kegiatan serupa.
Darto, sesepuh desa setempat mengungkapkan, dengan acara tersebut harapannya Gunung Slamet tidak meletus dan tetap memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.
Jangan gandul menurutnya memiliki filosofi menahan, agar Gunung Slamet tidak marah atau meletus.
“Gandulan nggo sing Urip (Ditahan untuk mereka yang hidup, red). Banyak air yang mengalir ke tempat kita dari sana, Gunung Slamet,” ujarnya.