Banjarnegara, serayunews.com
Bertindak sebagai imam salat, Ustaz Muhammad Arifin, dan khotib Ustaz, Rizki Mubarok yang merupakan Pengasuh Ponpes Bumi Syahadat MBS Kalibening. Dalam khutbahnya, Rizki mengajak agar umat Islam menyeimbangkan antara kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat.
“Umat Islam hidup di antara pemikiran sufistik dan materialistik. Tidak boleh hanya memikirkan dunia, namun abai terhadap urusan agama, begitu juga sebaliknya. Umat Islam harus hidup seimbang untuk agama dan dunianya,” ujarnya.
Mengingat masih adanya umat muslim yang masih menjalankan ibadah puasa, ribuan warga Muhammadiyah langsung kembali ke rumah masing-masing. Sementara tradisi Telasan yang merupakan tradisi warga Desa Karanganyar, Kecamatan Kalibening baru bisa berjalan keesokan harinya.
Baca juga: [insert page=’200-anggota-pramuka-kwarcab-turun-ke-jalan-ini-tujuannya’ display=’link’ inline]
Menurutnya, tradisi Telasan merupakan warisan leluhur yang berlangsung setiap hari raya. Telasan ini mengandung arti, bahwa Ramadan telah habis atau telas, kaum laki-laki warga desa datang membawa tenong yang berisikan makanan dan saling tukar satu sama lain untuk kemudian makan bersama.
“Kegiatan ini untuk menjaga silaturahmi dan saling memaafkan satu sama lain, sehingga tradisi ini harus tetap dijaga. Hanya saja pelaksaannya kami tunda besok, karena masih ada warga yang baru akan melaksanakan Lebaran Sabtu besok,” ujarnya.
Warga yang sudah melaksanakan salat Idulfitri, hanya berkumpul di jalan desa dan melakukan halalbihalal dengan saling memaafkan satu sama lain.
“Ini agar semua orang bertemu, sebelum nantinya mereka berlebaran silaturahmi ke tempat saudara masing-masing. Sehingga pada kesempatan hari pertama, kami pastikan semua warga saling bertemu dan salin memaafkan,” katanya.