SERAYUNEWS- Sekretaris Jenderal PBNU, Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul, memimpin langsung peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Yasyfina Wonosobo di Jalan Raya Sawangan, Selokromo, Leksono, Minggu (1/6/2025).
Gus Ipul yang sekaligus merupakan Menteri Sosial RI itu menegaskan bahwa pembangunan RSNU di Wonosobo harus terus berjalan dan tidak boleh berhenti hanya pada tahap seremoni.
Dalam sambutannya, Gus Ipul menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif PCNU Wonosobo yang membangun rumah sakit swasta untuk kepentingan umat. Ia mendesak agar pembangunan tidak terhenti di tengah jalan.
“Setelah meletakkan batu pertama, kita harus melanjutkan pembangunan hingga RSNU benar-benar berdiri. Saya akan malu jika proyek ini berhenti hanya sampai seremoni. Kita juga harus mengelola dana secara terbuka dan bertanggung jawab,” tegasnya.
Gus Ipul meminta seluruh elemen, termasuk pemerintah daerah dan warga NU di semua tingkatan, untuk ikut menyukseskan pembangunan. Ia menekankan pentingnya gotong royong dalam mewujudkan rumah sakit ini.
“Yang punya materi bantu materi, yang punya tenaga bantu tenaga, yang punya pikiran bantu dengan pikirannya. Meskipun RSNU milik NU, manfaatnya nanti akan dirasakan seluruh masyarakat,” ujar Gus Ipul.
Panitia menghadirkan doa bersama sebelum prosesi peletakan batu pertama. Para kiai dari jajaran Musytasar dan Syuriyah PCNU Wonosobo memimpin doa secara bergiliran, memohon kelancaran pembangunan RSNU dan keberkahan bagi masyarakat luas.
KH Abdul Chalim Alh menjadi tokoh pertama yang meletakkan batu pondasi. Syaifullah Yusuf, KH Abdurrahman Effendy (Ketua Tanfidziyah PCNU Wonosobo).
Bupati Afif Nurhidayat, dan Wakil Bupati Amir Husein menyusul melakukan hal serupa. Acara ini juga dihadiri Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin serta jajaran pengurus NU se-Wonosobo.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat langsung menyatakan komitmennya untuk membantu pendanaan RSNU. Ia menilai kehadiran RSNU akan memperkuat sistem layanan kesehatan di Wonosobo.
“Kami sudah memiliki RSUD KRT Seotjonegoro, RSI, RSIA Adina, dan RS PKU Muhammadiyah. Tapi jumlah rumah sakit itu belum cukup melayani semua masyarakat. Kehadiran RSNU akan melengkapi layanan yang sudah ada,” jelasnya.
Ketua Tanfidziyah PCNU Wonosobo, KH Abdurrahman Effendy, menyampaikan bahwa pembangunan RSNU akan berdiri di atas lahan seluas 3.000 meter persegi.
PCNU menargetkan pembangunan rampung dalam waktu tiga tahun dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp 70,5 miliar lebih.
“Kami akan bergerak cepat menggalang dana. Selain meminta bantuan dari pemerintah pusat dan daerah, kami juga mengajak warga NU Wonosobo turut berkontribusi. RSNU ini merupakan cita-cita lama yang harus kita wujudkan bersama,” tandasnya.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari berbagai pihak, PCNU Wonosobo optimistis mampu menyelesaikan pembangunan RSNU Yasyfina.
Rumah sakit ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam peningkatan layanan kesehatan sekaligus wujud nyata kontribusi NU untuk masyarakat luas.