Pepohonan pinus yang tinggi menjulang, sangat mendukung konsep yang diusung. Semak belukar yang pun menambah nilai rimba, sebagai hunian binatang purba itu. Nantinya, akan dilengkapi juga dengan goa dan ornamen lain.
“Ini masih soft opening, belum semua karakter Dino ada. Baru sembilan yang hadir, nanti ada 13 jenis. Lengkap dengan goa tulang, dan ornamen lain sebagai penyempurna,” kata Kepala Desa Serang, Sugito, Kamis (31/12/2020).
Wahana baru di D’las ini disebut Dinoland. Pengunjung hanya dikenakan tiket tambahan senilai Rp 10 ribu. Di sini bisa menjadi ajang edukasi anak. Namun, pantas juga bagi orang dewasa untuk berswafoto dengan Dino. Beberapa jenis Dinosaurusinosaurus yang sudah dihadirkan di antaranya Tyrannosaurus Rex (Tyrex), Velociraptor, Brachiosaurus, Stegosaurus, Triceratops, ParasauroLophus, Dilopjosaurus dan Burung Purba.
Meskipun belum seratus persen jadi, tapi Dinoland rasanya cukup berhasil menyedot pengunjung. Tercatat lebih dari 700 pengunjung yang datang, mengobati penasaran paska viral video dinosaurus turun dari truk.
Replika binatang purba itu memang sangat membuat penasaran. Sebab, sekilas nampak asli, karena bergerak dan disertai suaranya. Benda ini dibuat dengan bahan yang lentur tapi tidak mudah putus atau sobek, bahkan tahan api. Suara dan gerak, dijalankan oleh listrik.
Pengelola optimis jika wahana baru ini masih akan bertahan sampai lima tahun ke depan. Tak tanggung-tanggung, untuk mengonsep Dinoland, dikeluarkan uang sampai Rp 1,2 milyar. Bukan jumlah sedikit, apalagi ditengah kondisi pandemi seperti saat ini. Tetapi, inovasi memang wajib ada agar destinasi wisata tak monoton.
“Kita harus optimis. Kita hanya bisa berupaya, kalau tidak berbuat apa-apa, tidak inovasi, kapan mau bangkit dari keterpurukan,” ujar Sugito.
Santi, ibu dua anak asal Cilacap mengaku sengaja datang ke Diniland. Kunjungan tersebut merupakan kali ketiga ke D’las. Dia dan suami tak kuasa menahan rengekan anaknya. Setelah melihat di sosial media, kedua anaknya meminta berkunjung. Meski sempat dilanda hujan, tapi tidak memadamkan rasa penasaran mereka.
“Tau dari status WA (Whasapp, red) teman, terus si anak minta kesini. Ngga mau ditunda-tunda, harus hari ini (Kamis, red). Tadi sempat nunggu sampai sejam di warung, karena begitu sampai terus hujan,” katanya.
Setelah melihat langsung, menurut Santi, tidak terlalu mengecewakan. Bentuk replika menurutnya hampir mirip aslinya. Apalagi ditambah lokasi yang memang mendukung. Nyatanya, tak hanya anak-anaknya yang girang melihatnya. Dia dan suami pun tak mau melewatkan momen. Di setiap jenis Dino yang ada mereka mengabadikan dengan foto.
“Bagus sih, mirip dan tempatnya juga mendukung. Ya lumayan lah dapet foto untuk unggah Instagram,” ujarnya.
Pengunjung lain, Imey asal Pengadegan Purbalingga. Dadatng bersama suami dan anaknya. Dia mengetahui ada wahana baru dari Instagram. Menurutnya, dengan hadirnya Dinoland mampu menjadi wahana edukasi untuk anak-anak mengenal macam-macam Dinosaurus.
“Bagus dan baru ada juga ini di Purbalingga, bisa buat pengetahuan anak, kalau bisa sih dikasih nama di setiap Dinosaurusnya biar tahu,” kata Imey.