Purbalingga, Serayunews com
K asubag Jasa Ekonomi Bagian Perekonomian Setda Purbalingga Gunanto Eko Saputro mengatakan, kredit lunak bagi UMKM tersebut merupakan usulan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi kepada Pertamina. Usulan itu ditindaklanjuti dengan Memorandum of Understanding (MoU) di Pendapa Dipokusumo pada 20 September 2020 lalu.
Gunanto menambahkan, Pemkab Purbalingga berkomitmen untuk terus mengembangkan UMKM. Sebab sektor tersebut terbukti tahan banting dan menyerap banyak lapangan kerja.
“Kami berterima kasih kepada UMKM yang digerakkan ibu-ibu sudah menjadi tulang punggung perekonomian, terlebih di era pandemi Covid-19 ini,” katanya.
Selain berbagai macam bantuan dan pelatihan bagi UMKM, lanjut Gunarto, pemda juga membantu di sektor permodalan. Di antaranya ada program Kredit Mawar yang diberikan tanpa bunga dan jaminan juga progam subsidi bunga.
“Semoga UMKM Purbalingga terus maju dan naik kelas,” ujarnya.
Dijelaskan, Pemda Purbalingga dan PT Pertamina Unit IV Cilacap sudah menandatangani kesepakatan untuk memfasilitasi pinjaman lunak bagi UMKM Purbalingga. Pada tahap pertama, Pertamina menggelontorkan dana CSR sebesar Rp 1 miliar.
Bantuan permodalan tersebut, di antaranya dimanfaatkan oleh kelompok pengusaha kuliner Arumsari Boga, Desa Sumampir, Kecamatan Rembang, Purbalingga. Sebagai wadah pengembangan usaha dan untuk menjamin kepatuhan pengembalian pinjaman dibentuklah Kampung UMKM Sari Pertangga.
“Ini singkatan dari Arumsari Boga, Pertamina dan Pemda Purbalingga sebab pinjaman lunak ini difasilitasi oleh Pemkab Purbalingga yang membina kami dan menyambungkan dengan CSR Pertamina,” kata Widi Astuti, Ketua Arumsari Boga.
Widi menyebutkan ada 41 anggotanya mendapatkan pinjaman lunak tanpa bunga dan tanpa jaminan. Masing-masing 5 juta rupiah. Pinjaman ini hanya dikenakan jasa admnistrasi yang sangat kecil yaitu 2 persen per tahun dengan tenor 3 tahun.
“Sangat ringan, per bulan kami hanya mengangsur sekitar 150 ribu atau 5 ribu per hari,” ujarnya.
Dengan dibentuknya Kampung Sari Pertangga, Widi berharap pinjaman tersebut dapat meningkatkan kemajuan usaha mereka dan menjamin pengembaliannya. Sebagai bentuk komitmen, seluruh anggota Sari Pertangga menandatangani komitmen untuk menabung minimal 5 ribu per hari.
Salah satu pelaku UMKM, Ibu Sumbuk mengaku sangat terbantu dengan adanya pinjaman tersebut. Ia akan menggunakannya untuk meningkatkan usahanya yang memproduksi aneka kudapan tradisional seperti ondol, bakwan, kepok dan pecel.
“Semoga usaha Bu Sumbuk makin joss. Terimakasih. Pertamina Joss, Pembak Purbalingga Joss,” ujarnya bersemangat.
Kepala Desa Sumampir Wismono mengapresiasi program tersebut. Ia menyatakan pihak desa pun tak akan tinggal diam untuk memajukan UMKM.
“Sebagai bentuk komitmen pemerintah desa, saya akan mengalokasikan dana desa untuk program pengembangan UMKM,” ujarnya.